Pada laga tersebut, Ginting sukses meraih kemenangan atas Lu lewat rubber game 18-21, 21-14, 21-16 dalam waktu 77 menit. Berkat kemenangan itu, Indonesia berhasil unggul dengan skor 1-0 atas Tiongkok.
Ginting mengaku sempat gugup pada laga ini. Terutama di game pertama. Ia pun menilai kegugupannya ini membuatnya kalah di game pertama.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Puji Tuhan saya bisa menang. Jujur saya nervous di gim pertama yang selalu rertinggal dan kalah di gim pertama. Pastinya ada pressure," ujar Ginting usai laga.
"Di game kedua dan ketiga, saya bisa mengontrol permainan. Saya bisa bermain baik dan bisa memenangi pertandingan. Puji Tuhan akhirnya saya bisa bermain bagus di gim kedua dan ketiga," tambahnya.
Ketika ditanya soal strategi, Ginting mengaku sudah melakukan persiapan matang untuk menghadapi Lu. Ia juga mengaku sudah mengenal gaya permainan lawannya itu karena sudah pernah bertemu dua kali.
Baca: Alasan Merah Putih Tak Berkibar saat Indonesia Juara Piala Thomas 2020
Dua pertemuan itu terjadi di turnamen Indonesia Open 2019 dan Japan Open 2019. Menariknya, Ginting berhasil memenangkan dua pertemuan tersebut.
"Bicara soal strategi, sejak tadi malam saya sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi tunggal putra China. Dengan Lu, saya sudah pernah bertemu dua kali. Jadi, saya tidak kaget saat bertemu Lu di laga pembuka ini," tutur Ginting.
Kemenangan Ginting atas Lu di laga pembuka ini berhasil memotivasi para pemain lainnya. Hal itu terbukti setelah dua wakil Indonesia lainnya seperti Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Jonatan Christie juga berhasil meraih kemenangan sekaligus membawa Indonesia menang 3-0 atas Tiongkok. Hasil itu pun membawa Merah Putih menjadi juara Piala Thomas 2020.