Ia kalah dari unggulan keempat tersebut lewat laga tiga game dengan skor 13-21, 21-17 dan 17-21. Kekalahan ini pun membuat Ihsan belum pernah memetik kemenangan dari Houwei dari tiga pertemuan.
“Pertama-tama saya ingin bersyukur dengan hasil yang sudah saya peroleh hari ini. Meskipun kalah, saya sudah cukup puas dengan penampilan saya. Saya bisa all out mengeluarkan semua senjata saya. Ini bisa menjadi pelajaran tersendiri buat saya, dan menambah rasa percaya diri untuk turnamen berikutnya,” jelas Ihsan kepada badmintonindonesia.org.
(Baca: Anthony Ginting Kerja Keras Sejak Babak Kualifikasi)
“Sebelumnya dua kali ketemu selalu kalah straight game. Hari ini saya bisa menahan rubber game. Berarti saya sudah ada kemajuan dari yang sebelumnya. Mudah-mudahan besok-besok kalau ketemu lagi, bisa menang. Saya sudah punya bekal dan catatan khusus tentang lawan,” ungkap Ihsan.
Kedua pemain ini ssebelumnya sudah pernah berhadapan dua kali. Dimana Ihsan belum pernah memperoleh kemenangan usai kalah 17-21 dan 10-21 di Korea Open 2015, dan kalah 18-21 dan 17-21 di ajang Macau Open 2015.
“Saya biasanya kesulitan dengan pola main Tian Houwei yang reli, kuat-kuatan, dan menunggu kesalahan saya. Tapi sekarang ia ada beberapa perubahan. Selain reli, bola-bolanya juga lebih cepat dari biasanya,” ujar Ihsan.
Usai tersingkir dari Prancis Open 2016, Ihsan kini akan mempersiapkan diri untuk mengikuti pertandingan berikutnya. Ihsan direncanakan akan turun pada Bitburger Badminton Open 2016, di Jerman pekan depan.
“Saya akan mempersiapkan diri lagi. Penampilan saya di Bitburger harus lebih baik lagi. Saya juga harus menjaga fisik saya supaya tetap bagus. Latihan lagi, memperbaiki kesalahan yang masih saya lakukan,” tutur Ihsan.
Video: Indonesia Tanpa Gelar di Denmark Open 2016
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
