Ubed merasa permainannya cukup baik pada game pertama dan bisa menang relatif mudah. Namun pada game kedua ia sempat tertinggal lima angka, untungnya pelatih bisa membantunya tetap tenang dan kembali memegang kendali permainan.
"Game pertama saya sudah memegang kendali permainan mungkin lawan juga kagok dan tegang juga, jadi dapat poinnya banyak. Game kedua sempat tertinggal 0-5 saya fokusnya sedikit turun, pelatih memberikan arahan untuk memegang cara mainnya dan fokus di lapangan," bebernya.
Ubed girang karena targetnya untuk meraih gelar tercapai. Meski tidak mudah, Ubed bersyukur karena hal itu menjadi pelajaran berharga baginya untuk mencapai final.
"Alhamdulillah cukup senang bisa diberikan kemenangan dan podium juara. Sebelumnya sudah target ingin juara, walaupun di beregu belum berhasil membawa tim juara, alhamdulillah di individu bisa membawa gelar juara," kata Ubed.
"Mungkin perjalanannya sampai final tadi tidak mudah, pastinya ada tantangan yang cukup berat. Seperti kemarin melawan China dua kali itu tidak mudah dihadapi. Alhamdulillah saya dapat mengatasi dalam permainan," jelasnya.
"Dengan hasil ini, untuk Macau Open 2025 besok mungkin bisa lebih percaya diri namun saya tidak mau berlebihan, jadi jaga lagi fokusnya dan tidak boleh lengah," paparnya.
"Harapannya semoga bisa lebih baik lagi. Medali ini saya persembahkan untuk keluarga, Pelatnas PBSI, dan PB. Djarum. Persiapan ke depan saya harus kerja keras lagi dan juga jangan mudah menyerah karena masih ada WJC tahun ini semoga bisa ambil gelar juara," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
