Tiket final diraih Ahsan/Rian usai membungkam unggulan keempat dari Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, 21-12, 21-15 di babak semifinal. Kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan di pertemuan sebelumnya.
BACA: Edi Subaktiar Ikutan Tumbang karena Cedera
"Kami bersyukur kepada Allah SWT bisa melaju sejauh ini, senang dan bangga bisa ke final, ini tidak mudah. Kami memulai dari bawah, berkat kerja keras kami, pelatih dan tim, kami bisa,” ujar Ahsan usai pertandingan.
“Kami berusaha main di pola kami, tidak mau terbawa permainan cepat dan keras yang disukai pasangan Jepang ini,” kata Rian.
“Kami juga memberi tekanan kepada Kamura/Sonoda sehingga mereka tidak dapat mengembangkan permainan mereka,” tambah Ahsan.
Ini adalah final ketiga Ahsan di ajang kejuaraan dunia, dua final sebelumnya berhasil dimenangi saat masih bersama Hendra Setiawan di Guangzhou 2013 dan di Jakarta 2015. Kali ini dipasangkan dengan pemain yang lebih muda darinya, Ahsan membawa Rian ke final dan perjuangan mereka tinggal selangkah lagi.
Namun dalam duet kali ini, Ahsan bertukar peran menjadi play maker dan lebih banyak mengontrol permainan di depan net. Sementara Rian sebagai finisher di belakang.
“Awalnya kami sama-sama pemain belakang, tetapi sekarang saya kan yang lebih tua, jadi lebih mengontrol di depan. Rian lebih muda dari saya, jadi dia yang lebih banyak mengeluarkan tenaga,” ungkap Ahsan.
Hingga berita ini diturunkan, Tontowi/Liliyana dan Ahsan/Rian masih menunggu siapa calon lawan di babak final. (PBSI)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News