Sejatinya, jalannya laga gim pertama antara Marin kontra Akane terpantau berlangsung sengit di Lapangan Minoru Yoneyama Utilita Arena Birmingham, Minggu 17 Maret malam WIB. Sebab, Marin baru bisa memastikan keunggulannya lewat perebutan poin deuce 26-24.
Namun, perlawanan yang ditunjukkan Akane tidak terlihat lagi pada gim kedua karena pahanya diduga mengalami cedera. Alhasil, pebulu tangkis tunggal putri terbaik Jepang itu memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan setelah tertinggal 1-11.
Baca juga: Data dan Fakta Menarik Usai Ginting dan Jojo Ciptakan All Indonesian Final di All England 2024
Kesuksesan sebagai juara disambut Marin dengan tangis bahagia karena dirinya juga sempat kesulitan untuk bangkit setelah pulih dari cedera ACL pada 2020 silam. Ia lantas melakukan selebrasi kemenangan ke pinggir tribune penonton untuk memeluk ibundanya yang juga terharu bangga.
Carolina Marin memeluk ibunya untuk merayakan kemenangan All England 2024. (JUSTIN TALLIS / AFP)

Ini juga menjadi kesuksesan kedua Marin untuk menjuarai turnamen bulu tangkis tertua di dunia. Sebab, prestasi serupa sebagai juara tunggal putri All England pernah ia raih juga pada sembilan tahun silam atau saat musim 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News