Gatjra sebetulnya bermain luar biasa pada game pertama. Bahkan, Gatjra unggul mudah 7-0. Tunggal putra junior Indonesia ini terus menjauh hingga posisi 11-4. Serangan apik Gatjra dilakukan dengan sejumlah variasi. Salah satunya yakni smash-smash tajam yang tak bisa diantisipasi Yupeng.
Jika smash tajam bisa dikembalikan, Gatjra mengambil alternatif smash menyilang. Alhasil, Gatjra unggul 15-9. Gatjra kehilangan banyak poin dan membuat Yupeng memperkecil ketertinggalan menjadi 16-18. Namun, ia berhasil mengambil alih kendali permainan dengan skor kemenangan 21-16.
Awal game kedua Gatjra kembali tampil apik dengan memimpin 5-1. Akan tetapi, Yupeng perlahan mulai bangkit. Kendali permainan berbalik diambil Yupeng. Hasilnya, tunggal putra junior Tiongkok ini membalikkan keadaan menjadi 11-8.
Gatjra semakin tertinggal jauh. Serangan-serangan yang efektif seperti diset pertama sudah tak terlihat. Ia pun tertinggal 17-12. Gatjra seolah kehilangan ritme permainan. Ia berulang kali melakukan sejumlah kesalahan. Akhirnya Yupeng merebut set kedua dengan kemenangan 21-15.
Pada game ketiga, Gatjra seakan kehilangan ritmenya. Ia langsung tertinggal 0-5 dari Yupeng. Kesalahan demi kesalahan membuat Indonesia kian tertinggal. Tertinggal dari poin 3-9, 4-11, sampai 7-19. Alhasil, Gatjra kalah pada game ketiga dengan skor 13-21.
Video: Menpora Tegaskan Satlak Prima Tetap Berjalan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News