Meski berstatus sebagai unggulan pertama, tetap tidak mudah bagi An Se-young untuk mengalahkan Wang Zhiyi. Sebab, dia kalah pada gim pertama terlebih dahulu, sebelum akhirnya bisa bangkit untuk menutup laga dengan skor 13-21, 21-19, 21-15 dalam tempo 1 jam 21 menit.
"Laga yang tidak mudah menghadapi Wang Zhiyi. Beruntung, saya bisa menemukan kepercayaan diri dan memenangkan pertandingan di laga ini,” ungkap An seusai laga dalam rilis Tim Media & Humas PBSI.
"Sepanjang laga, saya mendapat dukungan motivasi dari pelatih untuk terus semangat. Saya mencoba menyerap semangat tersebut sehingga bisa mengembalikan kedudukan dan meraih kemenangan,” tambahnya.
Baca juga: Gicquel/Delrue Rebut Gelar Ganda Campuran sambil Tuntaskan Revans
Selain itu lanjut An, kegagalan di turnamen sebelumnya juga berhasil menjadi motivasi tambahan untuk tampil lebih baik di Indonesia Open 2025. Sekadar informasi, An sempat tampil di Singapore Open 2025 sebelum ke Jakarta, tapi saat itu dia gugur di perempat final karena kalah dari wakil Tiongkok, Chen Yu Fei, dengan skor 13-21, 16-21
“Saya banyak belajar dari kekalahan di Singapore Open 2025. Jadi kekalahan tersebut menjadi motivasi untuk tampil pada ajang Indonesia Open 2025," jelas An.
"Saya mendapat pecutan seusai di turnamen sebelumnya tidak naik podium. Sebagai seorang yang tidak mau kalah, saya menatap ke depan dari kekalahan tersebut,” tambahnya.
Dengan kemenangan atas Wang Zhiyi, An artinya sudah memiliki dua koleksi medali emas Indonesia Open karena prestasi serupa pernah ia raih pada edisi 2021. Kala itu, An memastikan gelar juara setelah menundukkan wakil Thailand Ratchanok Intanon pada fase final dengan skor 21-17, 22-20.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
