Ini merupakan keempat kalinya Fitriani dikalahkan Intanon yang kini duduk di peringkat empat dunia. Serangan-serangan Intanon yang memang terkenal tajam, seringkali tak dapat diantisipasi Fitriani. Selain pertahanannya yang kurang rapat, Fitriani juga melakukan kesalahan-kesalahan sendiri yang membuat poin Intanon terus bertambah.
"Pukulan-pukulan atas lawan cukup bagus, seharusnya pengembalian saya melewati badannya. Bola-bola lawan juga lebih bervariasi, saya kalah matang, dan kalah dari segi pukulan," ujar Fitriani usai laga.
"Sebetulnya saya sudah mempelajari permainannya, tapi dia kan juga menonton pertandingan saya. Dia tahu kelemahan dan kebiasaan saya. Hari ini saya merasa belum maksimal, di akhir baru dapat permainannya, tetapi saya malah buru-buru menyerang," beber Fitrian.
Baca: Menyerah dari Pasangan Non Unggulan, Boe/Mogensen Menolak Diwawancara
Fitriani menuturkan, sang pelatih Minarti Timur sebenarnya sudah memberikan instruksi untuk memerhatikan pertahanannya karena serangan Intanon memang berbahaya. Sayangnya, Fitriani belum berhasil mengeluarkan permainan terbaiknya di hadapan publik Istora.
"Tegang pasti ada, tapi di akhir-akhir saya coba rileks. Dukungan penonton saya jadikan motivasi saja," sebut Fitriani. Kalau bertemu lagi, pertahanan saya harus rapat, main safe, fokus jangan sampai ada celah untuk serangannya," kata Fitriani.
Masih ada tiga wakil tunggal putri Indonesia yang akan bertanding, mereka adalah Gregoria Mariska Tunjung, Dinar Dyah Ayustine, dan Lyanny Alessandra Mainaky.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video: Suguhan Kuliner dan Belanja Oleh-oleh di Jalan Arbat, #SalamdariRusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id