Pemain muda Indonesia yang paling banyak membuat kejutan tersebut terdapat dari sektor tunggal putra yang diperkuat Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Ihsan Maulana Mustofa. Meski usianya masih tergolong belia, namun mereka bisa memberikan perlawanan sengit kepada pemain-pemain berperingkat 10 besar dunia.
Ginting yang saat ini berusia 20 tahun memang harus terhenti di putaran pertama setelah dikalahkan unggulan kelima asal Denmark, Jan O Jorgensen. Meski demikian, kekalahannya tersebut cukup terlihat terhormat karena laga baru berakhir dengan skor deuce, 20-22 dan 23-25.
Jan O Jorgen menyalami Anthony Sinisuka Ginting seusai laga. (Foto: PBSI)

Jonatan masih berusia 19 tahun ketika mengikuti BIOSSP 2016. Namun, prestasinya sudah terbukti luar biasa setelah melewati putaran kedua sambil mengalahkan mantan tunggal putra terbaik dunia, Lin Dan. Sayang, perjuangan hebatnya pada perempat final harus pupus di tangan Jan O Jorgensen lewat skor rubber game, 14-21, 21-19, dan 21-14.

Jonatan Christie mempermalukan Lin Dan dengan skor, 21-12 dan 21-12. (Foto: PBSI)
Ihsan Maulana Mustofa sempat menjadi pemain Indonesia yang mampu berprestasi paling baik dalam ajang BIOSSP 2016. Itu terjadi karena ia berhasil menjadi satu-satu wakil Tanah Air yang berhasil melangkah paling jauh. Petualangan Ihsan terpaksa terhenti pada semifinal setelah diadang pebulu tangkis legendaris asal Malaysia, Lee Chong Wei. Saat itu, Ihsan menyerah dengan skor, 9-12 dan 18-21 ditangan Lee yang berstatus sebagai unggulan kedua.

Ihsan Maulana sempat tampil maksimal sebelum ditaklukkan Lee Chong Wei. (Foto: PBSI)
Prestasi minor para pemain senior Indonesia yang gagal mencapai perempat final seakan langsung terobati melalui bukti regenerasi tunggal putra besutan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tersebut. Tak heran jika akhirnya Jonatan, Anthony, dan Ihsan tetap mendapat acungan jempol seusai laga.
“Perjuangan Ihsan patut diapresiasi, meski dikalahkan Lee Chong Wei. Ihsan sudah berjuang maksimal, dia sempat mengejar di game kedua. Harus kami akui Lee Chong Wei lebih berpengalaman dan lebih unggul. Hasil ini bisa jadi pelajaran untuk Ihsan kedepannya,” ujar Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan, yang menyaksikan langsung perjuangan Ihsan di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2016).
“Dua tahun lagi kita bakal punya tiga pemain tunggal putra yang levelnya tidak jauh dengan pemain Top 10 dunia. Jonatan, Ihsan dan Anthony telah terbukti secara silih berganti mempersulit pemain-pemain top tersebut. Mereka hanya kurang tenang, sering terprovokasi lawan, dan masih labil,” tutup Rexy. (RO)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News