Pasangan berjuluk FajRi itu memetik kemenangan atas Choi Sol Gyu/Kim Won Ho dua gim langsung 21-17, 21-16 dalam tempo 37 menit.
"Bersyukur bisa main tanpa cedera, diberi kelancaran, dan kemenangan. Bertanding di sini juga tidak mudah. Kondisinya berbeda dengan di Kuala Lumpur lalu. Di sini udaranya sangat dingin, sehingga perlu beradaptasi lagi," kata Fajar melalui pesan resmi PP PBSI di Jakarta.
Menurut mereka, udara dingin di New Delhi mengharuskannya melakukan pemanasan yang lebih lama. Tak hanya berdampak pada tubuh dan mental, udara dingin juga turut mempengaruhi laju shuttlecock yang menjadi lebih lambat.
Setelah memenangi laga babak pertama atas pasangan Korea Selatan itu, Fajar/Rian siap menatap ke pertandingan babak kedua dari turnamen berkategori BWF Super 750 itu.
"Menghadapi partai babak kedua, siapa pun lawannya kami harus mempersiapkan diri lebih baik. Harus tetap fokus, istirahat cukup, dan yang tidak kalah penting makan yang bergizi dan banyak," Rian menuturkan.
Beruntung aksi Fajar/Rian dan kontingen bulu tangkis Indonesia di New Delhi mendapat dukungan penuh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia. Menurut informasi. KBRI di New Delhi memberi dukungan berupa pasokan makanan khas Tanah Air.
"Terima kasih kepada KBRI. Itu sangat membantu karena makanan di sini (India) kurang cocok dengan lidah kami," ucap Rian.
Sayang, kemenangan Fajar/Rian tidak diikuti seniornya Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Lewat pertarungan rubber game, ganda putra berjuluk The Daddies itu dihentikan pasangan Tiongkok Liang Wei Keng/Wang Chang dengan skor 14-21, 21-18, 21-23.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News