Turunkan Tempo jadi Kunci
Jorji, sapaan karib Gregoria, merasa bisa menang lebih cepat andai tak terburu-buru ketika menyerang. Padahal, Jorji merasa Jakobsen kerap melakukan kesalahan sendiri yang membuatnya bisa unggul relatif lebih mudah.
Baca juga: Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025: Jojo Amankan Tempat di 16 Besar
Untungnya, Jorji cepat menyadari kesalahannya dan menurunkan tempo. Ia bermain lebih sabar dan tak terburu-buru ketika menyerang mengingat ia kalah angin lapangan untuk meraih kemenangan pada game pertama.
"Di awal game pertama saya sempat unggul cukup mudah dari kesalahan lawan, kayak dua sampai tiga pukulan mati, jadi pas Julie lebih nahan, saya jadinya lebih mau nyerang dan buru-buru matiin padahal saya di posisi kalah angin sampai poin 11 tadi. Setelah itu, saya main lebih sabar, mengolah bola dulu untuk mendapatkan serangan," ujar Jorji.
Baca juga: Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025: Langkah Rinov/Pitha Terhenti ke Babak Kedua
Pada game kedua, tugas Jorji menjadi lebih mudah karena unggul dari sisi angin lapangan. Hal ini membuat Jakobsen harus mengerahkan tenaga ekstra ketika melayangkan pukulan agar.
Bahan Evaluasi
Sebagai bahan evaluasi, Jorji bertekad meningkatkan kemampuannya dalam membaca pola permainan lawan. Ia juga merasa perlu mengurangi kesalahan sendiri jika ingin bersaing di level dunia.
"Kalo game kedua relatif lebih nyaman buat saya karena posisinya juga menang angin, jadi untuk menyerangnya lebih menyulitkan lawan. Ke depannya saya harus banyak mengurangi kesalahan sendiri dan lebih cepat nangkap kalo lawan ada berubah pola permainan atau kecepatan," tutupnya.
Baca juga: Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025: Putri KW Sabet Tiket Babak Kedua
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
