Jalannya pertandingan bertajuk "Perang Saudara" itu sempat berlangsung sengit selama 68 menit. Anthony yang lebih muda baru menyerah setelah bermain hingga tiga game, 16-21, 21-18, dan 21-14.
Anthony sempat mengawali permainan dengan baik hingga akhirnya mampu memenangkan game pertama lebih dulu. Saat itu bola-bola pengambaliannya sering gagal diantisipasi Tommy, meskipun jarang melepaskan smes keras.
Klik: Alfian/Annisa Mundur dari Semifinal Thailand Masters
Permainan Anthony mulai menurun ketika memainkan game kedua. Jika sebelumnya ia mampu memberikan bola pengembalian yang merepotkan, kali ini Anthony malah sering melakukan kesalahan sendiri. Keuntungan ini akhirnya bisa dimanfaatkan Tommy hingga game ketiga.
“Pada saat interval game kedua, saya masih ketinggalan terus dari Anthony. Saya akui kalau akurasi Anthony sangat baik, saya jadi tidak bisa mengembangkan pola permainan saya,” tutur Tommy seusai laga.
“Namun di akhir game kedua, saya perhatikan dia agak goyah, atau pukulannya enggak seakurat game pertama. Momen inilah yang membuat saya bisa mengembalikan keadaan. Kemudian di game ketiga, kelihatan stamina Anthony terkuras habis dibanding saya,” tambah putra Icuk Sugiarto tersebut.
Klik: Resep Anthony Ginting Jinakkan Wakil Tiongkok
Di laga final, Tommy akan ditantang pemain muda asal Thailand, Kantaphon Wangcharoen. Ia berhasil lolos ke final setelah menundukkan Lee Zii Jia (Malaysia), dengan skor 15-21, 21-18, dan 22-20. Meski beda usia, laga tersebut tidak akan dianggap remeh oleh Tommy.
“Semuanya kalau sudah terjun di turnamen senior, dianggap satu level semua. Pemain muda bisa menang, saya pun yang pemain senior juga bisa menang, yang penting fokus dan siap untuk fight,” pungkas Tommy. (RO)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
