Seperti tertuang dalam rilis PBSI, Ginting dipastikan tidak tampil karena jadwal pertandingan bertepatan dengan momen kelahiran anak pertamanya. PBSI menghormati keputusan Ginting untuk mendampingi keluarga dan mendukung penuh agar ia dapat kembali bertanding dengan semangat baru.
"Keluarga adalah bagian penting dari keseimbangan hidup seorang atlet. Kami percaya Ginting akan kembali dengan motivasi lebih kuat," ujar Kabid Binpres PBSI, Eng Hian.
Baca juga: Kumamoto Masters 2025 dan Australia Open 2025 jadi Ujian Konsistensi
Sementara itu, Mohammad Zaki Ubaidillah alias Ubed juga ditarik dari daftar peserta karena jadwal pertandingan bertepatan dengan ujian akademik yang harus dijalaninya. PBSI mendukung komitmen atlet terhadap pendidikan sebagai bagian dari pembinaan karakter.
"Kami ingin para atlet tetap menyeimbangkan karier dan pendidikan. Pembinaan tidak hanya soal prestasi di lapangan, tetapi juga pengembangan pribadi secara utuh," jelas Eng Hian.
Ganda putra Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando juga tidak ambil bagian di Australian Open 2025 karena difokuskan pada program persiapan intensif menuju SEA Games 2025. PBSI tidak ingin kebugaran Bagas/Maulana terganggu di pesta olah raga Asia Tenggara tersebut.
"Bagas dan Leo kami tarik dari Australia Open agar mereka bisa fokus pada persiapan SEA Games, yang merupakan turnamen prioritas nasional. Kami ingin mereka tampil dalam kondisi terbaik, baik secara fisik maupun mental," ujar Eng Hian
Adapun, ganda campuran Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah batal tampil karena Amri mengalami sakit cacar, yang membuat waktu persiapan menuju turnamen tidak mencukupi.
"Keputusan ini diambil demi menjaga kesehatan dan mencegah risiko penurunan performa. Kami ingin memastikan mereka pulih sepenuhnya sebelum kembali bertanding," tambah Eng Hian.
PBSI menegaskan bahwa setiap keputusan penyesuaian pemain dilakukan secara terukur dan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang pembinaan atlet nasional. Setiap turnamen akan menjadi tolok ukur efektivitas program pembinaan sepanjang tahun 2025, sekaligus menjadi dasar evaluasi menuju tahun 2026.
"Dengan semangat pembinaan berkelanjutan dan strategi kompetitif yang matang, saya optimistis tim Indonesia akan terus menunjukkan daya saing tinggi dan mempertahankan posisi sebagai salah satu kekuatan utama bulutangkis dunia," tutup Eng Hian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id