Putri mengaku puas dengan performanya di semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025. Namun, ia kurang puas dengan hasil yang ia capai karena merasa bisa mencapai lebih meski tetap bangga bisa menyumbangkan satu-satunya medali untuk Indonesia.
"Untuk keseluruhan saya merasa puas dengan penampilan hari ini bisa bermain rubber game, walaupun di game ketiga tadi ya pastinya saya kurang puas dengan hasilnya tapi itu akan jadi pengalaman bagi saya. Saya tidak siap dengan perubahan pola permainan Akane, mulai di game ketiga awal. Akane menaikkan speed dan menyerang sepanjang game yang mana permainan tersebut bukan pola permainan yang biasa dimainkan oleh dia," kata Putri.
Menurut Putri, pelajaran paling penting yang bisa ia petik dari kekalahan ini adalah meningkatkan fisik dan fokus. Ia juga merasa perlu lebih cepat beradaptasi dengan perubahan pola main lawan dan mempersiapkan pola permainan yang lebih banyak.
"Pastinya fokus dan fisik harus lebih ditingkatkan. Pola permainan juga semakin dimantapkan. Ditambah satu hal lagi cepat tanggap dalam menghadapi perubahan pola permainan lawan," jelasnya.
"Sangat luar biasa bisa mendapatkan medali perunggu di sini, walaupun lawannya dari Hongkong China dan Brazil itu juga cukup menyulitkan saya juga, kemudian yang terberat tentunya melawan Sindhu. Kalau bisa diulang ke belakang rasanya sedih juga, tapi aku bisa berada di sini sekarang berkat orang tua dan orang-orang di belakang aku yang mendukung aku pada saat aku jatuh," bebernya.
"Alhamdulilah bisa menjadi tunggal putri pertama Indonesia, pastinya rankingnya pingin lebih baik lagi dari sekarang dan saya pingin nunjukkin ke orang-orang kalo saya juga bisa bersaing di Top 10. Saya bermimpi ingin bermain di Olimpiade 2028 dan bisa naik podium," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
