Suasana upacara penutupan Asian Games 2018. (Foto: MI/Ramdani)
Suasana upacara penutupan Asian Games 2018. (Foto: MI/Ramdani)

Asian Games 2018

Asian Games 2018, Ekstravaganza!

Alfa Mandalika • 03 September 2018 16:12
Jakarta: Upacara pentupan (closing ceremony) Asian Games 2018 semalam menandai berakhirnya pesta olahraga kedua terbesar di dunia. Selama dua minggu menggelar pertandingan di Jakarta dan Palembang, Indonesia banyak mendapatkan pujian lantaran Asian Games berjalan sukses, aman, dan spektakuler.
 
Apresiasi setinggi-tingginya patut diberikan kepada pemerintah, panitia penyelenggara (INASGOC), volunteer, pihak keamanan, dan seluruh stakeholder yang terkait. Tidak lupa juga, terima kasih kepada seluruh atlet Tanah Air yang berjuang habis-habisan demi mengharumkan nama Indonesia.
 
Indonesia sebagai tuan rumah mampu memanfaatkan momentum dan akhirnya finis di posisi empat besar. Total, kontingen Merah Putih mengumpulkan 98 medali. Rinciannya 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Pencapaian itu melebihi target yang diberikan pemerintah yakni 16 emas dan menembus 10 besar.

Asian Games 2018 semakin ekstravaganza lantaran diikuti oleh bintang olahraga dunia. Mereka tidak sekadar bertanding, tetapi mereka mengangkat kredibilitas ajang empat tahunan ini.
 
Perenang Tiongkok, Sun Yang menjadi salah satu atlet yang menunjukkan antusiasme tampil di Asian Games. Peraih emas Olimpiade London 2012 di nomor 400 meter dan 1500 meter gaya bebas ini sempat bersikeras mengulangi upacara pengalungan medali lantaran bendera Tiongkok tiba-tiba terjatuh ke lantai saat lagu kebangsaan Tiongkok diputar.
 
Asian Games 2018, <i>Ekstravaganza</i>!
Perenang Tiongkok, Sun Yang. (Foto: INASGOC/ANTARA/IRWIN FEDRIANSYAH)
 
Sun juga menjawab tantangan dengan tampil di estafet gaya bebas 4x100 meter putra. Lomba tersebut diketahui tidak ada di jadwal Sun, tetapi dia tetap mengikuti nomor tersebut. Sebelumnya, Sun sempat mendapatkan perawatan lantaran mengalami sedikit masalah pada bagian belakang tubuhnya.
 
Total, Sun menyabet empat emas di nomor 200 meter, 400 meter, 800 meter, dan 1500 meter gaya bebas. Perenang 26 tahun itu juga mendapatkan pelukan dari seorang reporter di lapangan yang tak kuasa menahan kegembiraan melihat prestasi yang ditorehkan Sun.
 
Antusiasme juga ditunjukkan oleh pebasket Filipina Jordan Clarkson. Point guard Cleveland Cavaliers itu kabarnya sempat memohon kepada NBA untuk memberikan izin membela Timnas Basket Putra Filipina untuk tampil di Asian Games 2018.
 
Asian Games 2018, <i>Ekstravaganza</i>!
Jordan Clarkson (kanan). (Foto: INASGOC/ANTARA/ROCKY PADILA)
 
Setelah diizinkan, Clarkson tampil impresif. Tercatat, Clarkson selalu mencetak lebih dari 20 poin setiap pertandingan yang dimainkan di Jakarta. Bahkan, Clarkson terlihat kesal karena Filipina gagal juara usai dikalahkan Korea Selatan pada babak perempat final.
 
Selain dua bintang olahraga di atas, masih ada sprinter Tiongkok, Su Bingtian, pesepak bola Korea Selatan Son Heung-min. Lalu pebulu tangkis Jepang Kento Momota, perenang Singapura Joseph Schooling, pesepeda Hong Kong, Sarah Lae Wai-sze. Kehadiran nama-nama beken tersebut mengangkat gengsi ajang olahraga empat tahunan ini.
 
Kendati masih terjadi beberapa masalah logistik dan komunikasi, tetapi itu adalah hal yang lumrah terjadi. Bahkan, di level perhelatan Olimpiade atau event olahraga besar lainnya, masalah seperti itu kerap ditemukan.
 
Dari sudut pandang olahraga, Asian Games dimanfaatkan bintang olahraga Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan serta negara lainnya untuk uji tanding jelang Olimpiade yang akan berlangsung dua tahun lagi di Jepang,

Baca: Beragam Fakta Menarik yang Terjadi pada Asian Games 2018


Dari Asian Games Menuju Olimpiade
Pertunjukan spektakuler yang disajikan saat opening ceremony (upacara pembukaan) Asian Games 2018 membuat Indonesia menjadi perhatian dunia. 
 
Bagaimana tidak. Dari latar belakang gunung dan air terjun raksasa, lalu penampilan ribuan penari hingga pertunjukan kolosal menjadi sajian spesial. Belum lagi, saat aksi Presiden Joko Widodo memasuki Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang menjadi perbincangan di lini masa, membuat upacara pembukaan semakin spektakuler.
 
South China Morning Post menyebut, perlu pemikiran kreatif dan artistik terbaik dunia jika ingin mengalahkan upacara pembukaan Asian Games 2018 yang dihelat di SUGBK pada 18 Agustus silam. Selain itu, Indonesia juga dinilai layak menjadi kandidat menjadi tuan rumah Olimpiade.
 
Asian Games 2018, <i>Ekstravaganza</i>!
Suasana upcara pembukaan Asian Games 2018. (Foto: ANTARA/INASGOC/RIDHWAN SIREGAR)
 
Berbicara Olimpiade, Ketua INASGOC, Erick Thohir sempat menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Presiden Komite Olimpiade Dunia (IOC) Thomas Bach, dan Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah, Sabtu 1 September.
 
Erick mengungkapkan, Indonesia punya kesempatan menjadi tuan rumah Olimpiade pada 2032. Hal itu sudah disampaikan oleh Presiden IOC, Thomas Bach.
 
"Presiden Jokowi dan Presiden IOC dan Presiden OCA telah melakukan pertemuan. Pertemuannya bersifat friendly dan penuh semangat. Semua presiden dan beberapa pejabat pemerintah Indonesa berdiskusi soal persiapan Indonesia 2 tahun 3 bulan untuk Asian Games mendapat apresiasi dari berbagai NOC," ujar Erick dalam konferensi pers di media press center Asian Games 2018, Senayan, Jakarta, Sabtu 1 September.
 
"Pada pertemuan itu, Jokowi minta apakah mungkin Indonesia masuk bidding Olimpiade 2032. Jawabannya, Thomas Bach menerima Indonesia jadi kandidat kuat untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032," sambungnya. 
 
Pada kesempatan itu, Erick optimistis Indonesia siap untuk menggelar Olimpiade 2032 jika dipercaya IOC nanti. Ia menilai, kesiapan itu sudah dibuktikan Indonesia saat mampu menjadi tuan rumah Asian Games 2018. 
 
"Kami siap. Jika kami menyerah dalam waktu 2 tahun 3 bulan lalu untuk persiapan Asian Games 2018, acara ini tidak mungkin ada," tutur Erick.
 
"Kami ingin tunjukkan ke dunia bahwa kami sudah kerja keras. Ketika kami bisa menggelar Olimpiade 2032, kami pun ingin buktikan diri lagi," imbuhnya.
 
Well, menuju 2032 masih ada waktu sekitar 14 tahun lagi. Jika seluruh pihak bersatu, bukan mustahil Tanah Air kembali menjadi tempat atlet terbaik dunia menggapai prestasi.
 
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
 
Video: Atlet Apresiasi Perhatian Pemerintah
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASM)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan