Potensi Zakat Indonesia Tinggi, Baru Terkumpul Rp17 Triliun

Jakarta: Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Indonesia Noor Achmad menyebut potensi zakat Indonesia sangat tinggi. Namun, baru terkumpul Rp17 triliun dan masih jauh dari potensi awal. "Zakat merupakan salah satu potensi penggerak pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Apalagi masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang religius, dermawan, dan memiliki kepedulian sosial terhadap orang di sekitar yang membutuhkan bantuan," ujar Noor Achmad dalam keterangannya, Minggu, 3 April 2022. Ia mengungkapkan potensi zakat di Indonesia mencapai Rp327 triliun. Jumlah itu termasuk zakat penghasilan, jasa, pertanian, perkebunan, peternakan dan sektor lainnya. "Pada tahun ini kami menargetkan pengumpulan zakat infak sedekah (ZIS) dan dana sosial keagamaan lain (DSKL) secara nasional dapat mencapai Rp26 triliun," ungkap Noor Achmad. Baca: Ramadan 2022, Menag Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Apabila telah tercapai Rp26 triliun, akan ada 56 juta orang penerima manfaat. Noor Achmad Baznas mengatakan pihaknya memberikan bantuan berupa bantuan habis pakai kepada mereka fakir miskin namun ada juga yang berupa bantuan program. "Ada juga bantuan dengan skema ekonomi, pendidikan, kesehatan. Misalkan bantuan berupa gerobak untuk menggerakkan ekonomi yang dinamis, kelompok peternakan, petani. Tak hanya memberikan bantuan modal namun dalam pendampingan micro finance dan pengembangan di marketplace kita berikan," tambah Noor Achmad. Noor Achmad memastikan pemberian bantuan Baznas tepat sasaran dan amanah. Tiga segmen yang menjadi sasaran, yakni ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. "Yang menerima bantuan akan di survei dan kita prioritaskan bantuan dari Baznas untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan," ungkap dia.