medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan enggan membocorkan kesepakatan Koalisi Indonesia Hebat dengan Koalisi Merah Putih. Ia meminta semua pihak menunggu hasil pembicaraan lanjutan kedua belah pihak.
Jika benar KIH masuk dalam semua alat kelengkapan dewan berarti 18 kader akan masuk dalam alat kelengkapan dewan. Taufik tidak membantah atau mengiyakan.
"Kalau saya bilang 16 nanti ada 18, 16 bisa jadi 14. Ini kan, nanti terkahirlah ya. Yang pasti komunikasi adalah bagian dari solusi. Communication is a part of solution! Gitu ya," kata Taufik Kurniawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Taufik juga tak berbicara tegas saat ditanya apakah akan ada pengocokan ulang alat kelengkapan dewan. "Nantilah, paling enggak sudah banyak secara tersirat disampaikan tokoh-tokoh ini ya. Jadi dari seluruh tokoh parpol, ketua umum partai, pimpinan DPR, semuanya kita sudah membangun, merekayasa formulasi yang semuanya ini demi kepentingan bangsa dan negara," kata Taufik.
Politikus Partai Amanat Nasional itu menjelaskan, yang tersisa tinggal teknis-teknis membangun kesepakatan, sehingga ada komitmen politik untuk kebangsaan.
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan enggan membocorkan kesepakatan Koalisi Indonesia Hebat dengan Koalisi Merah Putih. Ia meminta semua pihak menunggu hasil pembicaraan lanjutan kedua belah pihak.
Jika benar KIH masuk dalam semua alat kelengkapan dewan berarti 18 kader akan masuk dalam alat kelengkapan dewan. Taufik tidak membantah atau mengiyakan.
"Kalau saya bilang 16 nanti ada 18, 16 bisa jadi 14. Ini kan, nanti terkahirlah ya. Yang pasti komunikasi adalah bagian dari solusi. Communication is a part of solution! Gitu ya," kata Taufik Kurniawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Taufik juga tak berbicara tegas saat ditanya apakah akan ada pengocokan ulang alat kelengkapan dewan. "Nantilah, paling enggak sudah banyak secara tersirat disampaikan tokoh-tokoh ini ya. Jadi dari seluruh tokoh parpol, ketua umum partai, pimpinan DPR, semuanya kita sudah membangun, merekayasa formulasi yang semuanya ini demi kepentingan bangsa dan negara," kata Taufik.
Politikus Partai Amanat Nasional itu menjelaskan, yang tersisa tinggal teknis-teknis membangun kesepakatan, sehingga ada komitmen politik untuk kebangsaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)
