Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut peran kelompok cendikiawan berbasis agama sangat diperlukan untuk melahirkan pikiran-pikiran segar guna membawa Indonesia ke arah lebih sejahtera. Salah satu pekerjaan rumah bagi Indonesia adalah memastikan tidak terjadi jebakan pendapatan menengah.
"Diharapkan Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia dapat berkontribusi untuk membantu pemerintah dan masyarakat, baik melalui konsep dan pemikiran maupun aksi nyata khususnya dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat (UMKM)," ujar Ma'ruf saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Keluarga Cendikiawan Budhis Indonesia (KCBI) virtual, Rabu, 10 November 2021.
Ma'ruf menyebut KCBI telah menjadi mitra strategis Pemerintah sejak dibentuk pada 18 Agustus 1994. Melalui sinergi bersama dengan organisasi cendekiawan lintas agama lainnya, KCBI didorong terus berkontribusi dan melanjutkan perannya sebagai penunjuk arah yang tepat bagi masyarakat di banyak aspek kehidupan.
"Saya percaya, berbagai kegiatan aktif untuk pemberdayaan umat, maupun advokasi kebijakan di berbagai bidang yang dilakukan KCBI, pada akhirnya mampu mencerdaskan kehidupan masyarakat Indonesia," jelasnya.
Baca: Wapres Dukung Pembangunan Kawasan Industri Halal di Gresik
Lebih lanjut, Ma'ruf berharap Munas KCBI dapat menjadi instrumen perekat bangsa, menjadi penyejuk, dan pencerah bagi umat. Selain itu, dapat melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul menuju Indonesia dan sejahtera.
"Saya mengharapkan para cendekiawan lintas agama dapat terus merapatkan barisan, saling mendukung, dan memberikan kontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara," ujar Ma'ruf.
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres)
Ma'ruf Amin menyebut peran kelompok
cendikiawan berbasis agama sangat diperlukan untuk melahirkan pikiran-pikiran segar guna membawa Indonesia ke arah lebih sejahtera. Salah satu pekerjaan rumah bagi Indonesia adalah memastikan tidak terjadi jebakan pendapatan menengah.
"Diharapkan Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia dapat berkontribusi untuk membantu pemerintah dan masyarakat, baik melalui konsep dan pemikiran maupun aksi nyata khususnya dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat (
UMKM)," ujar Ma'ruf saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Keluarga Cendikiawan Budhis Indonesia (KCBI) virtual, Rabu, 10 November 2021.
Ma'ruf menyebut KCBI telah menjadi mitra strategis Pemerintah sejak dibentuk pada 18 Agustus 1994. Melalui sinergi bersama dengan organisasi cendekiawan lintas agama lainnya, KCBI didorong terus berkontribusi dan melanjutkan perannya sebagai penunjuk arah yang tepat bagi masyarakat di banyak aspek kehidupan.
"Saya percaya, berbagai kegiatan aktif untuk pemberdayaan umat, maupun advokasi kebijakan di berbagai bidang yang dilakukan KCBI, pada akhirnya mampu mencerdaskan kehidupan masyarakat Indonesia," jelasnya.
Baca:
Wapres Dukung Pembangunan Kawasan Industri Halal di Gresik
Lebih lanjut, Ma'ruf berharap Munas KCBI dapat menjadi instrumen perekat bangsa, menjadi penyejuk, dan pencerah bagi umat. Selain itu, dapat melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul menuju Indonesia dan sejahtera.
"Saya mengharapkan para cendekiawan lintas agama dapat terus merapatkan barisan, saling mendukung, dan memberikan kontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara," ujar Ma'ruf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
