medcom.id, Jakarta: Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto memprediksi komposisi partai koalisi pemerintah tak solid hingga Pemilu 2019. Pascapengesahan UU Pemilu, peta partai koalisi dan non koalisi sangat mungkin berubah.
"Tidak yakin (solid)," kata Yandri usai Paripurna Pengesahan UU Pemilu di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 21 Juli 2017.
Yandri menyebut, tak menutup kemungkinan PDIP sebagai partai penguasa justru akan ditinggalkan oleh koalisinya saat ini. Namun, dia enggan menyebut partai koalisi pemerintah yang berpotensi hengkang.
"Bisa jadi (ditinggalkan) politik sangat dinamis," ujar dia.
(Baca juga: Empat Fraksi Walk Out Sidang Paripurna RUU Pemilu)
Dia menambahkan, pascapengesahan UU Pemilu, peta politik antarparpol akan memasuki babak baru. Itu, lantaran UU Pemilu yang baru akan sangat menentukan Capres dan Cawapres yang akan bertarung di Pilpres 2019.
"Artinya ya bisa saja malam hari ini bersama-sama. Setelah itu kan lain lagi babaknya," pungkas dia.
UU Pemilu 2019 disahkan setelah melalui proses lobi yang panjang. Pandangan antarfraksi terbelah dua kubu. Satu kubu memilih Opsi A yakni sepakat dengan ambang batas presiden 20 persen dan satu kubu memilih Opsi B, sepakat ambang batas presiden nol persen.
Opsi A disetujui secara aklamasi lantaran fraksi yang menyepakati Opsi B batal mengikuti mekanisme voting. Seluruh fraksi yang tidak sepakat memilih aksi walk out. Mereka adalah Fraksi PAN, PKS, Gerindra, dan Demokrat.
medcom.id, Jakarta: Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto memprediksi komposisi partai koalisi pemerintah tak solid hingga Pemilu 2019. Pascapengesahan UU Pemilu, peta partai koalisi dan non koalisi sangat mungkin berubah.
"Tidak yakin (solid)," kata Yandri usai Paripurna Pengesahan UU Pemilu di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 21 Juli 2017.
Yandri menyebut, tak menutup kemungkinan PDIP sebagai partai penguasa justru akan ditinggalkan oleh koalisinya saat ini. Namun, dia enggan menyebut partai koalisi pemerintah yang berpotensi hengkang.
"Bisa jadi (ditinggalkan) politik sangat dinamis," ujar dia.
(Baca juga:
Empat Fraksi Walk Out Sidang Paripurna RUU Pemilu)
Dia menambahkan, pascapengesahan UU Pemilu, peta politik antarparpol akan memasuki babak baru. Itu, lantaran UU Pemilu yang baru akan sangat menentukan Capres dan Cawapres yang akan bertarung di Pilpres 2019.
"Artinya ya bisa saja malam hari ini bersama-sama. Setelah itu kan lain lagi babaknya," pungkas dia.
UU Pemilu 2019 disahkan setelah melalui proses lobi yang panjang. Pandangan antarfraksi terbelah dua kubu. Satu kubu memilih Opsi A yakni sepakat dengan ambang batas presiden 20 persen dan satu kubu memilih Opsi B, sepakat ambang batas presiden nol persen.
Opsi A disetujui secara aklamasi lantaran fraksi yang menyepakati Opsi B batal mengikuti mekanisme voting. Seluruh fraksi yang tidak sepakat memilih aksi walk out. Mereka adalah Fraksi PAN, PKS, Gerindra, dan Demokrat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
