medcom.id, Surakarta: Pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebagaiPresiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019 disambut gembira warga Kota Surakarta, Jawa Tengah. Mereka meluapkan perasaan itu dengan mengarak
tujuh tumpeng berukuran besar tepat pada hari pelantikan 20 Oktober 2014.
Wali Kota yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Perjuangan Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menjelaskan bagi masyarakat Jawa, tumpeng merupakan simbol dari rasa syukur dan doa. Warga berharap agar Jokowi amanah dalam menjalankan tugasnya sebagai presiden.
"Mengapa jumlahnya tujuh buah? itu simbol bahwa Jokowi merupakan presiden ke tujuh Republik Indonesia," katanya, Minggu (19/10).
Pria yang akrab di sapa Rudy itu memaparkan, prosesi arak-arakan tumpeng itu akan menempuh rute Stasiun Purwosari-Gladag dengan jarak kurang lebih 5 kilometer. Ketujuh tumpeng itu akan dibawa menggunakan sepur kluthuk Jaladara dengan diiringi para siswa dari sejumlah sekolah di Kota Surakarta.
Rudy menambahkan, nanti malam dia juga akan menggelar tirakatan di kamar yang pernah ditempati Presiden Soekarno di Loji Gandrung. Kegiatan itu untuk mendoakan acara pelantikan dan kepemimpinan Jokowi-JK selama lima tahun ke depan berjalan lancar, serta mendoakan agar Indonesia menjadi lebih sejahtera dan makmur di masa mendatang.
"Tirakatan di kamar Bung Karno ini juga untuk mengingatkan Jokowi bahwa dia akan menjalankan trisakti Bung Karno kalau terpilih sebagai presiden," pungkas Rudy.
Selain mengarak tujuh tumpeng, euforia warga Kota Surakarta itu juga diungkapkan melalui pemasangan foto Jokowi berukuran besar di jembatan penyeberangan Pasar Gede. Foto-foto yang sebagian besar diambil pada saat Jokowi menjabat sebagai wali kota Surakarta itu dipasang oleh komunitas Republik Aeng-Aeng. Foto-foto tersebut menggambarkan sosok Jokowi yang merakyat.
"Kami sebagai warga Solo bangga dan gembira atas terpilihnya Pak Jokowi sebagai presiden," kata penggagas aksi itu, Mayor Haristanto.
(Ferdinand)
medcom.id, Surakarta: Pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebagaiPresiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019 disambut gembira warga Kota Surakarta, Jawa Tengah. Mereka meluapkan perasaan itu dengan mengarak
tujuh tumpeng berukuran besar tepat pada hari pelantikan 20 Oktober 2014.
Wali Kota yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Perjuangan Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menjelaskan bagi masyarakat Jawa, tumpeng merupakan simbol dari rasa syukur dan doa. Warga berharap agar Jokowi amanah dalam menjalankan tugasnya sebagai presiden.
"Mengapa jumlahnya tujuh buah? itu simbol bahwa Jokowi merupakan presiden ke tujuh Republik Indonesia," katanya, Minggu (19/10).
Pria yang akrab di sapa Rudy itu memaparkan, prosesi arak-arakan tumpeng itu akan menempuh rute Stasiun Purwosari-Gladag dengan jarak kurang lebih 5 kilometer. Ketujuh tumpeng itu akan dibawa menggunakan sepur kluthuk Jaladara dengan diiringi para siswa dari sejumlah sekolah di Kota Surakarta.
Rudy menambahkan, nanti malam dia juga akan menggelar tirakatan di kamar yang pernah ditempati Presiden Soekarno di Loji Gandrung. Kegiatan itu untuk mendoakan acara pelantikan dan kepemimpinan Jokowi-JK selama lima tahun ke depan berjalan lancar, serta mendoakan agar Indonesia menjadi lebih sejahtera dan makmur di masa mendatang.
"Tirakatan di kamar Bung Karno ini juga untuk mengingatkan Jokowi bahwa dia akan menjalankan trisakti Bung Karno kalau terpilih sebagai presiden," pungkas Rudy.
Selain mengarak tujuh tumpeng, euforia warga Kota Surakarta itu juga diungkapkan melalui pemasangan foto Jokowi berukuran besar di jembatan penyeberangan Pasar Gede. Foto-foto yang sebagian besar diambil pada saat Jokowi menjabat sebagai wali kota Surakarta itu dipasang oleh komunitas Republik Aeng-Aeng. Foto-foto tersebut menggambarkan sosok Jokowi yang merakyat.
"Kami sebagai warga Solo bangga dan gembira atas terpilihnya Pak Jokowi sebagai presiden," kata penggagas aksi itu, Mayor Haristanto.
(Ferdinand)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADF)
