Kemendagri Klaim Hemat Anggaran Rp600 Miliar

medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo menginstruksikan penghematan penggunaan anggaran di seluruh kementerian dan lembaga negara. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengklaim kementeriannya melakukan penghematan anggaran negara sebesar Rp600 miliar, sesuai Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) yang telah diajukan kepada Presiden Joko Widodo. Penyusutan anggaran ini dilakukan terkait dengan kepentingan belanja kepegawaian termasuk anggaran uang rapat dan perjalanan dinas. "Ini baru tahap pertama, separuhnya. Dan sudah diberikan kepada seluruh dirjen dan disaksikan oleh seluruh pegawai Kemendagri," kata Tjahjo usai penyerahan DIPA Tahun Anggaran 2015 di Kementerian Dalam Negeri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (22/12/2014). Tjahjo menambahkan, selain ditujukan untuk penghematan, pihaknya juga mendorong pemerintah daerah agar bisa lebih efektif, efisien, dan lebih akuntabel. Dia menargetkan skala nasional penilaian penggunaan anggaran pemerintahan daerah di seluruh Indonesia yang di tahun 2014 hanya mencapai 36 persen bisa dioptimalkan. "Kedepan itu bisa, ada daerah yang dapat WTP (wajar tanpa pengecualian) pun kalau tidak baik ya harus dipertanggungjawabkan," imbuh dia. lanjut Tjahjo, hasil penghematan dialihkan untuk pelaksanaan Program Nawacita atau sembilan agenda prioritas Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, khususnya pembangunan infrastruktur serta pemerataan pembangunan di daerah, terutama di wilayah perbatasan. "Kami menyiapkan skala prioritas baru yang nanti akan kita gabungkan dalam pembahasan APBNP. Termasuk tugas Kemendagri sebagai koordinator pembangunan kawasan perbatasan," ujar dia. Tjahjo mengungkapkan, dalam pembangunan wilayah perbatasan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan dan beberapa kementerian terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Perhubungan. Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan seluruh matra TNI. "Termasuk pembangunan gedung, rumah, dan bandara. Itu sistemnya bukan sitem lelang. Targetnya satu tahun sudah ada perubahan," tukas dia.