medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo menekankan perlunya upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap beragam institusi negara termasuk Kepolisian RI. Hal tersebut perlu dilakukan guna meningkatkan kewibawaan negara.
"Perlu meningkatkan kewibawaan negara dan itu bisa dibangun kalau institusi dipercaya masyarakat," kata Presiden Joko Widodo saat bertemu para Kapolda dan Kapolres di Akademi Kepolisian, Semarang, Selasa (2/12/2014).
Presiden memaparkan, dirinya telah mendengarkan beragam permasalahan dari berbagai Kapolda dan Kapolres di seluruh Indonesia secara luas. Menurut Jokowi, meningkatkan kepercayaan masyarakat bisa dilakukan dengan warga yang merasa diayomi terutama yang ada di lapangan.
Ia juga mengemukakan, terkait keluhan Polri, permasalahan yang ada di berbagai daerah juga berbeda-beda seperti di Maluku dan di Aceh itu berbeda misalnya dengan di Pulau Jawa. Permasalahan itu juga beragam bentuknya seperti kesulitan dalam hal sarana dan prasarana serta terkait dengan kurangnya tunjangan dan anggaran operasional.
Jokowi mengemukakan berbagai hal yang telah didengarnya itu juga merupakan masukan yang dibutuhkan saat merancang pembangunan negara.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Sutarman mengemukakan, Presiden dalam acara apel kepala satuan wilayah (kasatwil) telah menyerap semua aspirasi dari daerah-daerah dalam rangka mendukung seluruh program kepolisian.
"Kami mendukung berbagai kebijakan pemerintah mulai dari masalah perbatasan, maritim, hingga terorisme," katanya.
Kapolri juga mengemukakan tentang masih minimnya anggaran operasional untuk penegakan hukum termasuk BBM yang seharusnya dipenuhi kuota tertentu tapi ternyata hanya bisa diberikan 15 persen. "Harus ada keputusan politik karena anggaran itu keputusan politik," paparnya.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo menekankan perlunya upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap beragam institusi negara termasuk Kepolisian RI. Hal tersebut perlu dilakukan guna meningkatkan kewibawaan negara.
"Perlu meningkatkan kewibawaan negara dan itu bisa dibangun kalau institusi dipercaya masyarakat," kata Presiden Joko Widodo saat bertemu para Kapolda dan Kapolres di Akademi Kepolisian, Semarang, Selasa (2/12/2014).
Presiden memaparkan, dirinya telah mendengarkan beragam permasalahan dari berbagai Kapolda dan Kapolres di seluruh Indonesia secara luas. Menurut Jokowi, meningkatkan kepercayaan masyarakat bisa dilakukan dengan warga yang merasa diayomi terutama yang ada di lapangan.
Ia juga mengemukakan, terkait keluhan Polri, permasalahan yang ada di berbagai daerah juga berbeda-beda seperti di Maluku dan di Aceh itu berbeda misalnya dengan di Pulau Jawa. Permasalahan itu juga beragam bentuknya seperti kesulitan dalam hal sarana dan prasarana serta terkait dengan kurangnya tunjangan dan anggaran operasional.
Jokowi mengemukakan berbagai hal yang telah didengarnya itu juga merupakan masukan yang dibutuhkan saat merancang pembangunan negara.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Sutarman mengemukakan, Presiden dalam acara apel kepala satuan wilayah (kasatwil) telah menyerap semua aspirasi dari daerah-daerah dalam rangka mendukung seluruh program kepolisian.
"Kami mendukung berbagai kebijakan pemerintah mulai dari masalah perbatasan, maritim, hingga terorisme," katanya.
Kapolri juga mengemukakan tentang masih minimnya anggaran operasional untuk penegakan hukum termasuk BBM yang seharusnya dipenuhi kuota tertentu tapi ternyata hanya bisa diberikan 15 persen. "Harus ada keputusan politik karena anggaran itu keputusan politik," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)
