Jakarta: PDI Perjuangan bakal menggelar Kongres V di Bali pada 8-11 Agustus 2019. Lewat kongres ini, PDI Perjuangan ingin mewujudkan cita-cita sebagai partai pelopor.
"Guna meletakkan dasar bekerjanya partai pelopor maka perlu disiplin dalam berpikir atas dasar ideologi Pancasila, disiplin dalam teori, disiplin dalam berorganisasi dan dalam pergerakan di tengah rakyat," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Agustus 2019.
Hasto mengatakan tema besar yang diusung dalam kongres yakni 'Solid Bergerak untuk Indonesia Raya'. Tema ini bermakna soliditas partai melalui langkah kaderisasi kepemimpinan partai secara terlembaga dan sistemik.
"Solid bergerak bersifat aktif, progresif, guna menegaskan tujuan berpartai sebagai obor penerang di dalam gerak kemajuan masyarakat, bangsa dan negara," ungkapnya.
Menurut Hasto, wajah politik PDI Perjuangan harus berkebudayaan agar cita-cita tersebut tecapai. Sebab, politik membangun peradaban Indonesia, sekaligus mewujudkan peran strategis Indonesia di dalam membangun tatanan dunia baru.
"Sebagaimana disampaikam dalam pidato Bung Karno: To Build The World A New," ungkap Hasto.
Baca: Keputusan Megawati Dianggap Mengerdilkan Partai
Hasto menegaskan, kongres sengaja dipercepat dari Desember menjadi Agustus untuk menyesuaikan agenda strategis pemerintah. Selain itu, harus ada konsolidasi pada ideologi, politik, organisasi, kader, dan seluruh sumber daya partai.
"Agar dapat memenuhi tanggung jawabnya di dalam membangun masa depan bangsa dan negara, menuju masyarakat adil dan makmur yang dicita-citakan bersama," jelas Hasto.
Hasto menjelaskan sejumlah tahapan jelang kongres telah rampung. Misalnya, tahapan evaluasi, konsolidasi dan sinkronisasi program.
Sebanyak 514 kabupaten atau kota telah mengadakan konferensi cabang dan 33 provinsi mengadakan konferensi daerah. "Tinggal Provinsi Aceh yang akan mengadakan Konferda pada 3 Agustus 2019," kata Hasto.
Rangkaian tahapan tersebut berisi konsolidasi dengan pembentukan struktur DPC dan DPD partai yang baru. Mekanisme ini dilakukan dengan pendekatan efisiensi dan ideologis.
"Dengan pendekatan itu, PDI Perjuangan menegaskan tidak ada money politic di dalam proses pembentukan kepengurusan partai," ujarnya.
Menurut Hasto, PDI Perjuangan menerapkan tata cara demokrasi Pancasila yang dipraktikkan dengan cara musyawarah dan gotong royong. Proses konsolidasi disebut berjalan demokratis.
"Memperkuat soliditas partai dan biaya paling efektif dan efisien dibandingkan dengan partai lain," pungkasnya.
Jakarta: PDI Perjuangan bakal menggelar Kongres V di Bali pada 8-11 Agustus 2019. Lewat kongres ini, PDI Perjuangan ingin mewujudkan cita-cita sebagai partai pelopor.
"Guna meletakkan dasar bekerjanya partai pelopor maka perlu disiplin dalam berpikir atas dasar ideologi Pancasila, disiplin dalam teori, disiplin dalam berorganisasi dan dalam pergerakan di tengah rakyat," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Agustus 2019.
Hasto mengatakan tema besar yang diusung dalam kongres yakni 'Solid Bergerak untuk Indonesia Raya'. Tema ini bermakna soliditas partai melalui langkah kaderisasi kepemimpinan partai secara terlembaga dan sistemik.
"Solid bergerak bersifat aktif, progresif, guna menegaskan tujuan berpartai sebagai obor penerang di dalam gerak kemajuan masyarakat, bangsa dan negara," ungkapnya.
Menurut Hasto, wajah politik PDI Perjuangan harus berkebudayaan agar cita-cita tersebut tecapai. Sebab, politik membangun peradaban Indonesia, sekaligus mewujudkan peran strategis Indonesia di dalam membangun tatanan dunia baru.
"Sebagaimana disampaikam dalam pidato Bung Karno:
To Build The World A New," ungkap Hasto.
Baca: Keputusan Megawati Dianggap Mengerdilkan Partai
Hasto menegaskan, kongres sengaja dipercepat dari Desember menjadi Agustus untuk menyesuaikan agenda strategis pemerintah. Selain itu, harus ada konsolidasi pada ideologi, politik, organisasi, kader, dan seluruh sumber daya partai.
"Agar dapat memenuhi tanggung jawabnya di dalam membangun masa depan bangsa dan negara, menuju masyarakat adil dan makmur yang dicita-citakan bersama," jelas Hasto.
Hasto menjelaskan sejumlah tahapan jelang kongres telah rampung. Misalnya, tahapan evaluasi, konsolidasi dan sinkronisasi program.
Sebanyak 514 kabupaten atau kota telah mengadakan konferensi cabang dan 33 provinsi mengadakan konferensi daerah. "Tinggal Provinsi Aceh yang akan mengadakan Konferda pada 3 Agustus 2019," kata Hasto.
Rangkaian tahapan tersebut berisi konsolidasi dengan pembentukan struktur DPC dan DPD partai yang baru. Mekanisme ini dilakukan dengan pendekatan efisiensi dan ideologis.
"Dengan pendekatan itu, PDI Perjuangan menegaskan tidak ada
money politic di dalam proses pembentukan kepengurusan partai," ujarnya.
Menurut Hasto, PDI Perjuangan menerapkan tata cara demokrasi Pancasila yang dipraktikkan dengan cara musyawarah dan gotong royong. Proses konsolidasi disebut berjalan demokratis.
"Memperkuat soliditas partai dan biaya paling efektif dan efisien dibandingkan dengan partai lain," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)