Jakarta: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mendukung adanya kelembagaan baru dalam menangani masalah kesehatan. Penyelesaian masalah kesehatan dinilai bisa lebih cepat jika dilakukan bersama.
"Kami pasti mendukung menyiapkan persetujuan-persetujuan kelembagaan baru yang sesuai undang-undang," kata Tjahjo di Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020.
Menurut Tjahjo, penanganan masalah negara termasuk kesehatan harus segera direspons. Sebab, perkembangan dinamika global bergulir semakin cepat.
"Kita juga harus cepat bertindak membangun kelembagaan dan sistem terbaru," ujar dia.
Tjahjo mengatakan Kemenpan RB mendukung perluasan organisasi, termasuk personel masing-masing instansi. Dia mencontohkan peningkatan Polda tipe B ke tipe A, serta peningkatan struktur dan jabatan di institusi TNI dan Polri.
"Ini adalah sesuatu yang wajar dan secara kelembagaan Kemenpan RB pasti dukung," tutur dia.
Selama ini, kata Tjahjo, kerja sama antarlembaga sudah terlihat. Dia mencontohkan Badan Intelijen Negara (BIN) yang membantu masyarakat melalui pelaksanaan rapid test virus korona (covid-19) dan alat pelindung diri (APD).
"Anggaran intelijen oleh Kepala BIN (Budi Gunawan) dipergunakan buat bantuan sosial melawan covid-19," ucap politikus PDI Perjuangan itu.
Tjahjo menambahkan upaya penanganan kesehatan juga datang dari sektor pendidikan. Misalnya, Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) yang didukung Kementerian Pertahanan untuk mencetak lulusan S2 kedokteran.
"Sehingga dapat mengabdi untuk kesehatan dan membantu BIN juga kerja sama menemukan vaksin," kata Tjahjo.
Mantan Menteri Dalam Negeri itu menyebut TNI dan Polri juga berupaya membantu penanganan kesehatan. Mereka memiliki struktur sampai tingkat daerah seperti Bintara Pembina Desa (Babinsa).
"Itu sesuai perintah Presiden (Joko Widodo) untuk harus bersinergi membantu masyarakat," ujar dia.
Jakarta: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mendukung adanya kelembagaan baru dalam menangani masalah kesehatan. Penyelesaian masalah kesehatan dinilai bisa lebih cepat jika dilakukan bersama.
"Kami pasti mendukung menyiapkan persetujuan-persetujuan kelembagaan baru yang sesuai undang-undang," kata Tjahjo di Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020.
Menurut Tjahjo, penanganan masalah negara termasuk kesehatan harus segera direspons. Sebab, perkembangan dinamika global bergulir semakin cepat.
"Kita juga harus cepat bertindak membangun kelembagaan dan sistem terbaru," ujar dia.
Tjahjo mengatakan Kemenpan RB mendukung perluasan organisasi, termasuk personel masing-masing instansi. Dia mencontohkan peningkatan Polda tipe B ke tipe A, serta peningkatan struktur dan jabatan di institusi TNI dan Polri.
"Ini adalah sesuatu yang wajar dan secara kelembagaan Kemenpan RB pasti dukung," tutur dia.
Selama ini, kata Tjahjo, kerja sama antarlembaga sudah terlihat. Dia mencontohkan Badan Intelijen Negara (BIN) yang membantu masyarakat melalui pelaksanaan rapid test virus korona (covid-19) dan alat pelindung diri (APD).
"Anggaran intelijen oleh Kepala BIN (Budi Gunawan) dipergunakan buat bantuan sosial melawan covid-19," ucap politikus PDI Perjuangan itu.
Tjahjo menambahkan upaya penanganan kesehatan juga datang dari sektor pendidikan. Misalnya, Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) yang didukung Kementerian Pertahanan untuk mencetak lulusan S2 kedokteran.
"Sehingga dapat mengabdi untuk kesehatan dan membantu BIN juga kerja sama menemukan vaksin," kata Tjahjo.
Mantan Menteri Dalam Negeri itu menyebut TNI dan Polri juga berupaya membantu penanganan kesehatan. Mereka memiliki struktur sampai tingkat daerah seperti Bintara Pembina Desa (Babinsa).
"Itu sesuai perintah Presiden (Joko Widodo) untuk harus bersinergi membantu masyarakat," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
