Jakarta: Pemerintah optimistis menghadapi tahun 2023. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut optimisme itu disertai dengan kewaspadaan menghadapi dinamika global.
"Dalam memitigasi berbagai risiko tersebut, pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan utama," ujar Airlangga dalam keterangan yang dikutip pada Kamis, 18 Februari 2023.
Hal tersebut diungkap Airlangga dalam Standard Chartered Global Focus – Economic Outlook 2023. Menurut dia, kebijakan fiskal dan moneter yang tepat dapat menanggulangi risiko terkait ekonomi.
Dia berharap Undang-Undang (UU) Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, Perppu Cipta Kerja, dan pengaturan DHE diharapkan dapat memitigasi risiko stagflasi. Sebab, regulasi tersebut memberikan kepastian hukum ditengah situasi yang tidak pasti.
"Hal ini menjadi pilar untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang memadai serta stabilitas keuangan dan nilai tukar," kata dia.
Senior Economist, Standard Chartered Indonesia Aldian Taloputra, Senior Economist, Standard Chartered Indonesia, sepakat dengan Airlangga. Menurut dia, Indonesia bakal menghadapi beragam dampak dinamika luar negeri.
Di sisi lain, dia meyakini perekonomian Indonesia masih terfokus di dalam negeri. Termasuk, kemungkinan tingkat inflasi yang mereda, koreksi harga komoditas yang moderat.
"Dan pengeluaran terkait pemilihan umum akan mendukung konsumsi," kata Aldian.
Cluster CEO, Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei & the Philippines), Standard Chartered, Andrew Chia, menyebut pihaknya antusias merespons perkembangan ekonomi Indonesia. Dia mendukung penuh fokus pemerintah Indonesia mempercepat digitalisasi.
"Standard Chartered juga akan terus berinvestasi dalam teknologi dan inovasi untuk mendukung agenda tersebut," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Jakarta: Pemerintah optimistis menghadapi tahun 2023. Menteri Koordinator bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut optimisme itu disertai dengan kewaspadaan menghadapi dinamika global.
"Dalam memitigasi berbagai risiko tersebut, pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan utama," ujar
Airlangga dalam keterangan yang dikutip pada Kamis, 18 Februari 2023.
Hal tersebut diungkap Airlangga dalam
Standard Chartered Global Focus – Economic Outlook 2023. Menurut dia, kebijakan fiskal dan moneter yang tepat dapat menanggulangi risiko terkait ekonomi.
Dia berharap Undang-Undang (UU) Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, Perppu Cipta Kerja, dan pengaturan DHE diharapkan dapat memitigasi risiko stagflasi. Sebab, regulasi tersebut memberikan kepastian hukum ditengah situasi yang tidak pasti.
"Hal ini menjadi pilar untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang memadai serta stabilitas keuangan dan nilai tukar," kata dia.
Senior Economist, Standard Chartered Indonesia Aldian Taloputra, Senior Economist, Standard Chartered Indonesia, sepakat dengan Airlangga. Menurut dia, Indonesia bakal menghadapi beragam dampak dinamika luar negeri.
Di sisi lain, dia meyakini perekonomian Indonesia masih terfokus di dalam negeri. Termasuk, kemungkinan tingkat inflasi yang mereda, koreksi harga komoditas yang moderat.
"Dan pengeluaran terkait pemilihan umum akan mendukung konsumsi," kata Aldian.
Cluster CEO, Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei & the Philippines), Standard Chartered, Andrew Chia, menyebut pihaknya antusias merespons perkembangan ekonomi Indonesia. Dia mendukung penuh fokus pemerintah Indonesia mempercepat digitalisasi.
"Standard Chartered juga akan terus berinvestasi dalam teknologi dan inovasi untuk mendukung agenda tersebut," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
