Peningkatan Penggunaan Teknologi Harus Dibarengi Penguatan Literasi Digital

Jakarta: Wakil Ketua Umum Garda Pemuda Partai NasDem Ivanhoe Semen mengungkapkan peningkatan penggunaan teknologi harus dibarengi literasi digital yang baik. Hal ini guna mencegah dampak negatif teknologi seperti penipuan online, hoaks, cyber bullying, dan konten negatif lainnya. "Maka dengan adanya peningkatan penggunaan teknologi digital ini harus seimbang dengan kapasitas literasi digital yang memenuhi agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan bijak," kata Ivanhoe melalui keterangan tertulis, Kamis, 14 April 2022. Ivanhoe mengatakan di situasi pandemi covid-19 banyak masyarakat yang terdampak dalam bidang ekonomi maupun lainnya. Sementara, sejumlah orang justru menunjukkan aktivitas mewah di media sosial atau dikenal dengan fenomena flexing. Flexing kerap dilakukan oleh sejumlah anak muda yang mendapat julukan crazy rich. Beberapa di antaranya justru berurusan dengan polisi lantaran terkait dengan investasi bodong. "Maka diharapkan masyarakat tidak mudah tertipu hanya karena ingin mendapatkan sesuatu dengan cara instan," ujar dia. Baca: Kominfo: Masyarakat Harus Melek Media Digital Anggota Komisi I DPR Kresna Dewanata menyatakan tujuan utama flexing adalah pengakuan dari orang lain. Secara psikologis, kata dia, ada sebuah kepuasan imbas pengakuan tersebut. Ia mengatakan pelaku flexing sengaja menggunakan media sosial secara sistematis dan strategis untuk merancang kesan berhasil dan kaya dengan mudah. "Sebagai sebuah perangkap bagi publik yang tidak memiliki literasi kritis dalam bermedia sosial untuk memasuki skema penipuan yang sudah disiapkan mereka," jelas Dewa. Dewa juga mengatakan saat ini Komisi I DPR dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sedang merancang Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. UU ini bertujuan agar data pribadi masyarakat tidak disalahgunakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. "Literasi digital memampukan kita merespons masalah flexing dan bragging ini dengan lebih kritis dan cerdas dengan pemaknaan berbasis pada kepentingan kita masing-masing,"tegas Dewa. Sejumlah hal terkait literasi digital dikupas Garda Pemuda NasDem melalui seminar bertajuk Literasi Digital Menyikapi Fenomena Crazy Rich di Media Sosial. Kegiatan yang digelar Rabu, 13 April 2022 ini dihadiri 250 peserta yang terdaftar sebagai pelajar, mahasiswa, para pengusaha, aktivis pegiat sosial hingga ibu-ibu rumah tangga.