Jakarta: Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menegaskan Indonesia berkomitmen menangani perubahan iklim. Tanah Air tetap mengikuti perjanjian internasional sebagai pedoman langkah dan tindakan nyata mengatasi dampak perubahan iklim.
"Indonesia konsisten menjalankan (komitmen) dan kita fokus di situ," kata Mahendra dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa, 2 Februari 2021.
Ia tak memungkiri banyak bermunculan perjanjian baru terkait penanganan bencana. Salah satu contohnya perjanjian unilateral dan perjanjian sepihak lainnya.
Baca: Cuaca Ekstrem di Indonesia Disebabkan Perubahan Iklim Global
"Sekarang komitmen kita pada komitmen internasional dan kepentingan nasional. Kita tidak perlu ikut-ikutan dengan langkah-langkah pihak lain yang ingin membuat komitmen baru, seperti dengan unilateral," ujar dia.
Mahendra menuturkan Indonesia tak mau terlalu banyak ikut dalam perjanjian yang disuguhkan. Ia khawatir Indonesia tak fokus dan lupa dengan komitmen yang sudah disepakati.
"Kita tidak dalam format dan cakupan yang malah menjadikan orang lengah atau lupa pada komitmen," kata dia.
Ia mengatakan Indonesia tak mau berurusan dengan komitmen lain. Indonesia hanya akan menjalankan komitmen yang udah disepakati secara internasional dan nasional.
"Sebab, kita punya komitmen untuk membangun negara kita. Ini yang mendasar dari dinamika diplomasi dan negosiasi dari pernjanjian," kata Mahendra.
Jakarta: Wakil Menteri
Luar Negeri Mahendra Siregar menegaskan Indonesia berkomitmen menangani
perubahan iklim. Tanah Air tetap mengikuti perjanjian internasional sebagai pedoman langkah dan tindakan nyata mengatasi dampak perubahan iklim.
"Indonesia konsisten menjalankan (komitmen) dan kita fokus di situ," kata Mahendra dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa, 2 Februari 2021.
Ia tak memungkiri banyak bermunculan perjanjian baru terkait penanganan bencana. Salah satu contohnya perjanjian unilateral dan perjanjian sepihak lainnya.
Baca:
Cuaca Ekstrem di Indonesia Disebabkan Perubahan Iklim Global
"Sekarang komitmen kita pada komitmen internasional dan kepentingan nasional. Kita tidak perlu ikut-ikutan dengan langkah-langkah pihak lain yang ingin membuat komitmen baru, seperti dengan unilateral," ujar dia.
Mahendra menuturkan Indonesia tak mau terlalu banyak ikut dalam perjanjian yang disuguhkan. Ia khawatir Indonesia tak fokus dan lupa dengan komitmen yang sudah disepakati.
"Kita tidak dalam format dan cakupan yang malah menjadikan orang lengah atau lupa pada komitmen," kata dia.
Ia mengatakan Indonesia tak mau berurusan dengan komitmen lain. Indonesia hanya akan menjalankan komitmen yang udah disepakati secara internasional dan nasional.
"Sebab, kita punya komitmen untuk membangun negara kita. Ini yang mendasar dari dinamika diplomasi dan negosiasi dari pernjanjian," kata Mahendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
