Jakarta: Ketua Umum (Ketum) Partai Hanura, Oesman Sapta Odang, menilai semua jajaran menteri berhak maju sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, mereka sepatutnya mundur dari kabinet.
"Orang boleh saja tampil (capres cawapres dari kabinet), Tapi begitu menyatakan dirinya sebagai calon dia harus keluar dari kabinet," kata Oesman di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.
Oesman menilai anggota kabinet yang mendeklarasikan diri sebagai capres dan cawapres 2024 dapat menganggu stabilitas pemerintahan. "Kalau sudah menyatakan saya calon, harus keluar dari kabinet. Kenapa karena itu mengganggu sistem dalam kabinet itu sendiri, dan tentunya ya itu akan menyusahkan pemimpin nasional presiden karena presiden yang membentuk kabinet itu," ujar dia.
Dengan pertimbangan stabilitas pemerintahan, Oesman menyatakan Hanura belum menentukan poros koalisi yang akan digandeng pada 2024. Dia menegaskan Hanura tetap mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'aruf Amin.
"Kami sekarang tetap konsisten mendukung Presiden Jokowi sekarang ini, sampai bagaimanapun kami menunggu komando dari mereka," tegas dia.
Berdasarkan survei elektabilitas capres dari Center for Political Communcation Studies (CPCS) yang diedarkan pada Kamis, 4 Agustus 2022, memunculkan sejumlah nama yang masih aktif menjabat di Kabinet Indonesia Maju.
Mereka yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebesar 23,1 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 4,3 persen, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir 1,8 persen, dan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto 1,0 persen.
(Jose Imanuel)
Jakarta: Ketua Umum (Ketum)
Partai Hanura, Oesman Sapta Odang, menilai semua jajaran menteri berhak maju sebagai calon presiden (
capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilihan Presiden (
Pilpres) 2024. Namun, mereka sepatutnya mundur dari kabinet.
"Orang boleh saja tampil (capres cawapres dari kabinet), Tapi begitu menyatakan dirinya sebagai calon dia harus keluar dari kabinet," kata Oesman di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.
Oesman menilai anggota kabinet yang mendeklarasikan diri sebagai capres dan cawapres 2024 dapat menganggu stabilitas pemerintahan. "Kalau sudah menyatakan saya calon, harus keluar dari kabinet. Kenapa karena itu mengganggu sistem dalam kabinet itu sendiri, dan tentunya ya itu akan menyusahkan pemimpin nasional presiden karena presiden yang membentuk kabinet itu," ujar dia.
Dengan pertimbangan stabilitas pemerintahan, Oesman menyatakan Hanura belum menentukan poros koalisi yang akan digandeng pada 2024. Dia menegaskan Hanura tetap mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'aruf Amin.
"Kami sekarang tetap konsisten mendukung Presiden Jokowi sekarang ini, sampai bagaimanapun kami menunggu komando dari mereka," tegas dia.
Berdasarkan survei elektabilitas capres dari Center for Political Communcation Studies (CPCS) yang diedarkan pada Kamis, 4 Agustus 2022, memunculkan sejumlah nama yang masih aktif menjabat di Kabinet Indonesia Maju.
Mereka yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebesar 23,1 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 4,3 persen, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir 1,8 persen, dan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto 1,0 persen.
(
Jose Imanuel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
