medcom.id, Jakarta: Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan sejumlah elemen buruh lainnya berharap Calon Presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, membuktikan janjinya membela kaum buruh.
Presiden KSPI, Said Iqbal, mendesak agar Prabowo Subianto yang hadir pada peringatan Hari Buruh di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) bersedia menandatangani kontrak politik dengan kaum buruh.
"10 tuntutan ini akan kita sampaikan ke Prabowo yang mudah-mudahan Prabowo siap menandatangani kontrak politik ini," kata Said Iqbal dalam orasinya di hadapan puluhan ribu buruh di SUGBK, Senayan, Jakarta, Kamis (1/5/2014).
Setelah Iqbal, Prabowo pun menyampaikan orasinya. Prabowo mengklaim bahwa dirinya merupakan satu-satunya capres yang berani menandatangani kontrak politik dengan kaum buruh.
"Mungkin saya satu-satunya yang berani tandatangani kontrak untuk menentang outsourcing di Republik (Indonesia) ini," kata Prabowo dalam orasinya.
Meski belum menandatangani kontrak politik dan menyanggupi untuk memenuhi 10 tuntutan buruh, pihak Prabowo mengaku akan membicarakannya setelah May Day. Hal ini dibenarkan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Suhardi.
"Ya tentu saja akan dibicarakan karena ada tim yang akan memperbaiki, mensinkronkan sehingga (tuntutan itu) benar-benar bisa dilakukan," kata Suhardi seusai acara.
medcom.id, Jakarta: Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan sejumlah elemen buruh lainnya berharap Calon Presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, membuktikan janjinya membela kaum buruh.
Presiden KSPI, Said Iqbal, mendesak agar Prabowo Subianto yang hadir pada peringatan Hari Buruh di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) bersedia menandatangani kontrak politik dengan kaum buruh.
"10 tuntutan ini akan kita sampaikan ke Prabowo yang mudah-mudahan Prabowo siap menandatangani kontrak politik ini," kata Said Iqbal dalam orasinya di hadapan puluhan ribu buruh di SUGBK, Senayan, Jakarta, Kamis (1/5/2014).
Setelah Iqbal, Prabowo pun menyampaikan orasinya. Prabowo mengklaim bahwa dirinya merupakan satu-satunya capres yang berani menandatangani kontrak politik dengan kaum buruh.
"Mungkin saya satu-satunya yang berani tandatangani kontrak untuk menentang outsourcing di Republik (Indonesia) ini," kata Prabowo dalam orasinya.
Meski belum menandatangani kontrak politik dan menyanggupi untuk memenuhi 10 tuntutan buruh, pihak Prabowo mengaku akan membicarakannya setelah May Day. Hal ini dibenarkan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Suhardi.
"Ya tentu saja akan dibicarakan karena ada tim yang akan memperbaiki, mensinkronkan sehingga (tuntutan itu) benar-benar bisa dilakukan," kata Suhardi seusai acara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)
