Jakarta: Kontestasi Pilpres 2019 masih sangat cair. Dari survei PolMark Research Center (PRC) Indonesia menunjukkan baru 49,5 persen responden yang menyatakan pilihannya sudah mantap, sementara 33,3 persen menyatakan masih bisa berubah, dan 17,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
CEO dan Founder PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah menuturkan dari presentasi pemilih mantap (loyalis) baik Joko Widodo maupun Prabowo masih sama-sama rendah. Dari 50,2 persen pemilih Jokowi, baru 30,5 persen saja yang mengaku tidak akan merubah pilihannya.
"Sementara jumlah pemilih mantap Prabowo masih sangat terbatas, yaitu 9,9 persen dari 22 persen pemilih," beber Eep di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin 18 Desember 2017.
Berdasarkan data-data itu, Eep berkesimpulan peluang untuk munculnya calon alternatif masih terbuka lebar.
"Ini mengindikasikan dua hal, pertama Jokowi belum ada dalam zona aman, kedua pintu bagi kemungkinan munculnya kandidat alternatif masih terbuka," tukas Eep.
Polmark Indonesia merilis survei elektabilitas tokoh pada Pilpres 2019 hasilnya Jokowi memperoleh 50,2 persen sedang Prabowo memperoleh 22 persen.
Survei PolMark dikakukan dengan wawancara langsung kepada 2.600 responden di seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilaksanakan pada 13-25 November 2017 dengan teknik multistage random sampling. Margin of error kurang lebih 1,9 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Jakarta: Kontestasi Pilpres 2019 masih sangat cair. Dari survei PolMark Research Center (PRC) Indonesia menunjukkan baru 49,5 persen responden yang menyatakan pilihannya sudah mantap, sementara 33,3 persen menyatakan masih bisa berubah, dan 17,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
CEO dan Founder PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah menuturkan dari presentasi pemilih mantap (loyalis) baik Joko Widodo maupun Prabowo masih sama-sama rendah. Dari 50,2 persen pemilih Jokowi, baru 30,5 persen saja yang mengaku tidak akan merubah pilihannya.
"Sementara jumlah pemilih mantap Prabowo masih sangat terbatas, yaitu 9,9 persen dari 22 persen pemilih," beber Eep di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin 18 Desember 2017.
Berdasarkan data-data itu, Eep berkesimpulan peluang untuk munculnya calon alternatif masih terbuka lebar.
"Ini mengindikasikan dua hal, pertama Jokowi belum ada dalam zona aman, kedua pintu bagi kemungkinan munculnya kandidat alternatif masih terbuka," tukas Eep.
Polmark Indonesia merilis survei elektabilitas tokoh pada Pilpres 2019 hasilnya Jokowi memperoleh 50,2 persen sedang Prabowo memperoleh 22 persen.
Survei PolMark dikakukan dengan wawancara langsung kepada 2.600 responden di seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilaksanakan pada 13-25 November 2017 dengan teknik multistage random sampling. Margin of error kurang lebih 1,9 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
