Elektabilitas Meningkat, Airlangga Disebut Tetap Fokus Bekerja

Jakarta: Elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terus merangkak naik di sejumlah hasil survei ihwal tokoh Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, hal itu tak membuat fokus Airlangga hilang menjalankan tugasnya sebagai Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian. "Mengatasi pademi covid 19 di Indonesia. Serta memulihkan ekonomi nasional, baik pada masa maupun usai pandemi covid-19," kata Ketua Fraksi Golkar di MPR Melki Laka Lena melalui keterangan tertulis, Jumat, 19 Juni 2021. Hasil survei yang dimaksud ialah keluaran Lembaga Survei Indonesia Denny JA. Dalam jajak pendapat itu, Airlangga mendapat perolehan 5,3 persen suara responden. Wakil Ketua Komisi IX DPR itu menilai hasil survei tersebut sebagai bentuk apresiasi masyarakat terhadap kinerja Airlangga. Mengingat, peran Airlangga cukup sentral selama pandemi covid-19. Baca: Airlangga: 8,3 Juta Orang Terima Manfaat Kartu Prakerja   Tak hanya Menko Perekonomian, Airlangga dipercaya sebagai Ketua Komite Penanganan Covid -19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN). Penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi ada di bawah tanggung jawabnya. Selain itu, dia menilai peningkatan elektabilitas tersebut dianggap sebagai semakin besarnya harapan masyarakat terhadap Airlangga. Terutama kinerjanya dalam pemerintahan saat ini.  "Sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja Airlangga  yang diberi kepercayaan Presiden Joko Widodo sebagai Menko Perekonomian," ujar dia. Elektabilitas Airlangga terus tumbuh. Teranyar, elektabilitasnya berada pada angka 5,3 persen berdasarkan survei Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Bahkan, Airlangga berada di peringkat lima besar. Berada di atas Ketua DPR Puan Maharani (2 persen) dan Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,8 persen. Berikut hasil survei LSI Denny JA: - Prabowo Subianto: 23,5 persen - Ganjar Pranowo: 15,5 persen - Anies Baswedan: 13,8 persen - Sandiaga Uno: 7,6 persen - Airlangga Hartarto: 5,3 persen - Agus Harimurti Yudhoyono: 3,8 persen - Puan Maharani: 2 persen - Moeldoko: 0,1 persen Tidak tahu/tidak jawab: 26,5 persen