medcom.id, Jakarta: DPP PKS memecat dua kadernya, yakni Fahri Hamzah dan Gamari Sutrisno. Fahri adalah Wakil Ketua DPR, sementara nama terakhir adalah anggota Komisi I DPR.
Mereka dipercat dari seluruh jenjang keanggotan di partai. Salah satu penyebab Fahri dipecat karena tak bisa mengerem pernyataan yang kontroversial. Sedangkan Gamari dipecat lantaran melakukan pelanggaran syariah yang berujung pelanggaran disiplin partai.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, pemecatan bukan disebabkan Fahri yang kerap mengkritik pemerintah. Bukan pula karena PKS ingin masuk dalam Pemerintahan Jokowi.
"PKS sudah menekankan berada di luar kabinet. Tidak betul PKS mengganti kader yang vokal karena PKS ingin berada di kabinet," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Fahri Hamzah. Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Hidayat yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR ini menegaskan, menjadi oposisi bagi PKS bukanlah hal baru. Di era pemerintahan Megawati Soekarnoputri, PKS juga bertindak sebagai oposisi.
"Dulu kabinet Ibu Megawati kami juga di luar kabinet," ujar dia.
Dia menekankan, meski nantinya ada bujukan dari pemerintah untuk masuk kabinet, PKS akan menolak. PKS meminta pemerintah menghormati sikap PKS berada di luar pemerintahan.
"Jika ada pinangan terima kasih, tapi tolong hormati keputusan politik PKS berada di luar kabinet," ujar Hidayat.
medcom.id, Jakarta: DPP PKS memecat dua kadernya, yakni Fahri Hamzah dan Gamari Sutrisno. Fahri adalah Wakil Ketua DPR, sementara nama terakhir adalah anggota Komisi I DPR.
Mereka dipercat dari seluruh jenjang keanggotan di partai. Salah satu penyebab Fahri dipecat karena tak bisa mengerem pernyataan yang kontroversial. Sedangkan Gamari dipecat lantaran melakukan pelanggaran syariah yang berujung pelanggaran disiplin partai.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, pemecatan bukan disebabkan Fahri yang kerap mengkritik pemerintah. Bukan pula karena PKS ingin masuk dalam Pemerintahan Jokowi.
"PKS sudah menekankan berada di luar kabinet. Tidak betul PKS mengganti kader yang vokal karena PKS ingin berada di kabinet," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Fahri Hamzah. Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Hidayat yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR ini menegaskan, menjadi oposisi bagi PKS bukanlah hal baru. Di era pemerintahan Megawati Soekarnoputri, PKS juga bertindak sebagai oposisi.
"Dulu kabinet Ibu Megawati kami juga di luar kabinet," ujar dia.
Dia menekankan, meski nantinya ada bujukan dari pemerintah untuk masuk kabinet, PKS akan menolak. PKS meminta pemerintah menghormati sikap PKS berada di luar pemerintahan.
"Jika ada pinangan terima kasih, tapi tolong hormati keputusan politik PKS berada di luar kabinet," ujar Hidayat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
