Jakarta: Anggota Komisi I DPR Subarna mengatakan teknologi digital harus membawa hal positif bagi budaya digital. Jangan justru sebaliknya, budaya terkikis karena teknologi digital.
"Kita sebagai warga negara harus lebih mencintai budaya Tanah Air. Gunakan teknologi untuk melestarikan budaya warisan nenek moyang yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Tanamkan dalam diri kita bahwa budaya kita adalah identitas kita," kata Subarna, melalui keterangan tertulis yang diterima, Sabtu, 4 Maret 2023.
Subarna membahas budaya digital saat menjadi pembicara dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator (Ngobras) bertema Digitalisasi Kebudayaan & Teknologi Informasi Komunikasi pada Jumat, 3 Maret. Ngobras diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika bekerja sama dengan Komisi 1 DPR.
Webinar ini bertujuan untuk memberikan edukasi pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi digital. Hadir pula pembicara lain yakni Dirjen Aplikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan, Dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Nuryanti Mustari, dan Akademisi dan Pengamat Sosial Media Achmad Budiman Sudarsono.
"Webinar ini memiliki empat tujuan yang akan dicapai yakni kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital," kata Semuel.
Semuel mengatakan pesatnya perkembangan teknologi semakin terpacu dengan adanya pandemi covid-19. Hal ini pula yang mendorong masyarakat untuk berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatan aktivitas di ruang digital.
Pada awal 2022 Kominfo mencatat jumlah pengguna internet mencapai 204,7 juta orang. Meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya.
Masifnya pengguna internet di Indonesia, kata dia, membawa pula dampak negatif seperti penipuan online, hoaks, hingga cyberbullying. Untuk itu, Semuel mendorong penggunaan teknologi dibarengi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni.
"Agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak, dan tepat guna," kata dia.
Baca: Sering Dengar Istilah Algoritma? Ini Arti, Sejarah, hingga Jenis-jenisnya
Dosen Unismuh Makassar Nuryanti Mustari mengatakan setiap generasi mengalami perubahan tanpa disadari. Kehebatan sains dan teknologi harus dibayar dengan kerapuhan, kerentanan, bahkan ancaman kepunahan spesies manusia.
"Kemampuan teknologi memengaruhi kehidupan manusia di seluruh sektor," kata Nuryanti.
Meski demikian, perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan. Salah satunya adalah memberikan passive income bagi masyarakat.
"Ada beberapa platform yang membantu masyarakat untuk memasarkan produk. Ini adalah salah satu bentuk teknologi memengaruhi kehidupan masyarakat. Ini pergeserannya,” kata Pengamat Sosial Media Achmad Budiman Sudarsono.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Jakarta: Anggota Komisi I DPR Subarna mengatakan
teknologi digital harus membawa hal positif bagi budaya digital. Jangan justru sebaliknya, budaya terkikis karena teknologi digital.
"Kita sebagai warga negara harus lebih mencintai budaya Tanah Air. Gunakan teknologi untuk melestarikan budaya warisan nenek moyang yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Tanamkan dalam diri kita bahwa budaya kita adalah identitas kita," kata Subarna, melalui keterangan tertulis yang diterima, Sabtu, 4 Maret 2023.
Subarna membahas budaya digital saat menjadi pembicara dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator (Ngobras) bertema Digitalisasi Kebudayaan & Teknologi Informasi Komunikasi pada Jumat, 3 Maret. Ngobras diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika bekerja sama dengan Komisi 1 DPR.
Webinar ini bertujuan untuk memberikan edukasi pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi digital. Hadir pula pembicara lain yakni Dirjen Aplikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan, Dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Nuryanti Mustari, dan Akademisi dan Pengamat Sosial Media Achmad Budiman Sudarsono.
"Webinar ini memiliki empat tujuan yang akan dicapai yakni kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital," kata Semuel.
Semuel mengatakan pesatnya perkembangan teknologi semakin terpacu dengan adanya pandemi covid-19. Hal ini pula yang mendorong masyarakat untuk berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatan aktivitas di ruang digital.
Pada awal 2022 Kominfo mencatat jumlah pengguna internet mencapai 204,7 juta orang. Meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya.
Masifnya pengguna internet di Indonesia, kata dia, membawa pula dampak negatif seperti penipuan online, hoaks, hingga cyberbullying. Untuk itu, Semuel mendorong penggunaan teknologi dibarengi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni.
"Agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak, dan tepat guna," kata dia.
Baca: Sering Dengar Istilah Algoritma? Ini Arti, Sejarah, hingga Jenis-jenisnya
Dosen Unismuh Makassar Nuryanti Mustari mengatakan setiap generasi mengalami perubahan tanpa disadari. Kehebatan sains dan teknologi harus dibayar dengan kerapuhan, kerentanan, bahkan ancaman kepunahan spesies manusia.
"Kemampuan teknologi memengaruhi kehidupan manusia di seluruh sektor," kata Nuryanti.
Meski demikian, perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan. Salah satunya adalah memberikan passive income bagi masyarakat.
"Ada beberapa platform yang membantu masyarakat untuk memasarkan produk. Ini adalah salah satu bentuk teknologi memengaruhi kehidupan masyarakat. Ini pergeserannya,” kata Pengamat Sosial Media Achmad Budiman Sudarsono.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
