medcom.id, Jakarta: PKS ingin kader partai politik Koalisi Merah Putih di Parlemen punya peran kuat. Sebab, kader KMP tidak ada yang duduk di eksekutif.
Presiden PKS Sohibul Iman yakin demokrasi di Indonesia akan lebih baik bila politikus KMP mampu menjalankan peran secara maksimal, seperti menyusun undang-undang atau mengawasi pemerintah.
"Insya Allah kehadiran KMP bisa memberikan check and balance. Itu adalah vitamin di demokrasi sesungguhnya," kata Sohibul di acara Rakornas PKS di Depok, Jawa Barat, Rabu (13/1/2016).
Sohibul tak khawatir jika akhirnya hanya PKS dan Gerindra yang bertahan di KMP. Menurut dia, politikus KMP di Parlemen akan tetap menjalankan peran check and balance kepada pemerintah.
Sohibul mengatakan, check and balance akan lebih efektif jika disuarakan oleh banyak anggota Dewan. Tapi, menurut dia, yang paling penting adalah kualitas.
"Meski nominal berkurang, pengawasan yang berkualitas bagus bagi demokrasi," ujar dia.
Awal KMP terbentuk untuk mendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa pada Pilpres 2014. Namun, pasangan itu kalah dari Joko Widodo-Jusuf Kalla, duet yang diusung Koalisi Indonesia Hebat.
KMP terdiri dari Gerindra, PKS, PPP, PAN, Golkar, dan PBB. Namun, setahun belakangan KMP pecah. PAN memutuskan masuk koalisi pendukung pemerintah.
Golkar juga sinyalir akan masuk gerbong koalisi pendukung pemerintah setelah Agung Laksono dan Aburizal Bakrie menemui Presiden Joko Widodo. PKS juga sempat diisukan mendukung pemerintah, namun dibantah Sohibul.
medcom.id, Jakarta: PKS ingin kader partai politik Koalisi Merah Putih di Parlemen punya peran kuat. Sebab, kader KMP tidak ada yang duduk di eksekutif.
Presiden PKS Sohibul Iman yakin demokrasi di Indonesia akan lebih baik bila politikus KMP mampu menjalankan peran secara maksimal, seperti menyusun undang-undang atau mengawasi pemerintah.
"Insya Allah kehadiran KMP bisa memberikan check and balance. Itu adalah vitamin di demokrasi sesungguhnya," kata Sohibul di acara Rakornas PKS di Depok, Jawa Barat, Rabu (13/1/2016).
Sohibul tak khawatir jika akhirnya hanya PKS dan Gerindra yang bertahan di KMP. Menurut dia, politikus KMP di Parlemen akan tetap menjalankan peran check and balance kepada pemerintah.
Sohibul mengatakan, check and balance akan lebih efektif jika disuarakan oleh banyak anggota Dewan. Tapi, menurut dia, yang paling penting adalah kualitas.
"Meski nominal berkurang, pengawasan yang berkualitas bagus bagi demokrasi," ujar dia.
Awal KMP terbentuk untuk mendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa pada Pilpres 2014. Namun, pasangan itu kalah dari Joko Widodo-Jusuf Kalla, duet yang diusung Koalisi Indonesia Hebat.
KMP terdiri dari Gerindra, PKS, PPP, PAN, Golkar, dan PBB. Namun, setahun belakangan KMP pecah. PAN memutuskan masuk koalisi pendukung pemerintah.
Golkar juga sinyalir akan masuk gerbong koalisi pendukung pemerintah setelah Agung Laksono dan Aburizal Bakrie menemui Presiden Joko Widodo. PKS juga sempat diisukan mendukung pemerintah, namun dibantah Sohibul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)
