medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjamu sejumlah tokoh bangsa di Istana Merdeka, Jakarta. Kebiasaan mengajak makan siang tersebut sudah dilakukan sejak Jokowi resmi menjabat Kepala Negara.
Dalam jamuan itu, Pengamat Militer Salim Said mengusulkan agar tentara tak diperbantukan di ranah sipil. Seperti sejumlah kementerian yang gemar menggunakan tenaga TNI.
"Agar menterinya jangan menggoda-goda tentara untuk melakukan pekerjaannya. Di kementerian-kementerian, menjaga penjara atau bandara. Kerjakan tugas kalian. Jangan ganggu tentara," kata Salim usai bertemu Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/5/2015).
Menurutnya, kebiasaan memperbantukan tentara akan berdampak buruk. TNI akan menyeberang ke ranah politik dan keberhasilan reformasi tentara akan sia-sia.
"Saya bilang, kita sudah berhasil reformasi. Jangan tarik-tarik lagi karena implikasinya you (kamu-red.) mendidik tentara melakukan pekerjaan sipil. Itu langkah dia masuk ke politik," beber Mantan Dubes RI untuk Ceko ini.
Selain itu, Ia juga mengingatkan Jokowi agar berhenti mengenakan pakaian kedinasan TNI. Alasannya, Jokowi seorang sipil dan bukan berasal dari militer. Meskipun posisi Presiden menjadikan dia sebagai panglima tertinggi TNI.
"Saya ingatkan Pak Jokowi dengan hormat dan rendah hati. Jangan membiasakan menggunakan pakaian militer. Beliau itu sipil," pungkas Mantan Dewan Kesenian Jakarta itu.
Secara terpisah, anggota Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki, mengatakan, Jokowi setuju dengan usulan Salim Said. "Bagus poinnya dan Pak Jokowi bilang saya pakai masukan itu," imbuh Teten.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjamu sejumlah tokoh bangsa di Istana Merdeka, Jakarta. Kebiasaan mengajak makan siang tersebut sudah dilakukan sejak Jokowi resmi menjabat Kepala Negara.
Dalam jamuan itu, Pengamat Militer Salim Said mengusulkan agar tentara tak diperbantukan di ranah sipil. Seperti sejumlah kementerian yang gemar menggunakan tenaga TNI.
"Agar menterinya jangan menggoda-goda tentara untuk melakukan pekerjaannya. Di kementerian-kementerian, menjaga penjara atau bandara. Kerjakan tugas kalian. Jangan ganggu tentara," kata Salim usai bertemu Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/5/2015).
Menurutnya, kebiasaan memperbantukan tentara akan berdampak buruk. TNI akan menyeberang ke ranah politik dan keberhasilan reformasi tentara akan sia-sia.
"Saya bilang, kita sudah berhasil reformasi. Jangan tarik-tarik lagi karena implikasinya you (kamu-red.) mendidik tentara melakukan pekerjaan sipil. Itu langkah dia masuk ke politik," beber Mantan Dubes RI untuk Ceko ini.
Selain itu, Ia juga mengingatkan Jokowi agar berhenti mengenakan pakaian kedinasan TNI. Alasannya, Jokowi seorang sipil dan bukan berasal dari militer. Meskipun posisi Presiden menjadikan dia sebagai panglima tertinggi TNI.
"Saya ingatkan Pak Jokowi dengan hormat dan rendah hati. Jangan membiasakan menggunakan pakaian militer. Beliau itu sipil," pungkas Mantan Dewan Kesenian Jakarta itu.
Secara terpisah, anggota Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki, mengatakan, Jokowi setuju dengan usulan Salim Said. "Bagus poinnya dan Pak Jokowi bilang saya pakai masukan itu," imbuh Teten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)
