Jakarta: Sejumlah pengurus Partai Hanura menetapakan pemecatan terhadap Oesman Sapta Odang (Oso) dari kursi Ketua Umun. Hal itu didasari dari mosi tidak percaya yang diajukan 27 pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura.
Ketua Bidang Organisasi DPP Hanura Benny Rhamdani membantah, kader partainya tidak percaya dengan kepemimpinan Oso. Menurut dia, sejumlah pengurus DPD telah dihasut oleh pihak-pihak tertentu.
"Tidak yakin (jumlahnya 27). Karena beberapa DPD sudah menyampaikan ada hasutan. Ada tekanan. Akan ada arus balik lah," ujar Benny di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 15 Januari 2018.
Meski begitu, Benny enggan menyebut lebih spesifik siapa pihak yang dia maksud. Dia hanya menjelaskan, pencopotan Oso merupakan syahwat politik dari pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan kepemimpinan Oso.
"Ini adalah syahwat politik dari skelompok orang. Mereka biasa bermain dengan urusan-urusan partai, kemudian permainan mereka terkunci oleh sistem yg sangat ketat. Bagaimana tata kelola partai ini berjalan sangat baik. Termasuk tata kelola anggaran," tukas Benny.
Seperti diketahui, pemecatan OSO dihasilkan dalam rapat pengurus harian di kawasan Ambahara, Blok M Jakarta Selatan. Sekretaris Jenderal Hanura Sarifuddin Sudding menyatakan pemecatan terhadap Oso sudah sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.
Namun di tempat lain, DPP Hanura juga menggelar Rapat Badan Pengurus Harian di Hotel Manhattan, Kuningan. Rapat itu dipimpin langsung oleh Oesman Sapta Odang.
"Rapat resmi partai Badan Pengurus Harian DPP dilaksanakan di tempat ini (Hotel Manhattan). Rapat ini atas pengetahuan Ketua Umum," ujar Benny.
Jakarta: Sejumlah pengurus Partai Hanura menetapakan pemecatan terhadap Oesman Sapta Odang (Oso) dari kursi Ketua Umun. Hal itu didasari dari mosi tidak percaya yang diajukan 27 pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura.
Ketua Bidang Organisasi DPP Hanura Benny Rhamdani membantah, kader partainya tidak percaya dengan kepemimpinan Oso. Menurut dia, sejumlah pengurus DPD telah dihasut oleh pihak-pihak tertentu.
"Tidak yakin (jumlahnya 27). Karena beberapa DPD sudah menyampaikan ada hasutan. Ada tekanan. Akan ada arus balik lah," ujar Benny di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 15 Januari 2018.
Meski begitu, Benny enggan menyebut lebih spesifik siapa pihak yang dia maksud. Dia hanya menjelaskan, pencopotan Oso merupakan syahwat politik dari pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan kepemimpinan Oso.
"Ini adalah syahwat politik dari skelompok orang. Mereka biasa bermain dengan urusan-urusan partai, kemudian permainan mereka terkunci oleh sistem yg sangat ketat. Bagaimana tata kelola partai ini berjalan sangat baik. Termasuk tata kelola anggaran," tukas Benny.
Seperti diketahui, pemecatan OSO dihasilkan dalam rapat pengurus harian di kawasan Ambahara, Blok M Jakarta Selatan. Sekretaris Jenderal Hanura Sarifuddin Sudding menyatakan pemecatan terhadap Oso sudah sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.
Namun di tempat lain, DPP Hanura juga menggelar Rapat Badan Pengurus Harian di Hotel Manhattan, Kuningan. Rapat itu dipimpin langsung oleh Oesman Sapta Odang.
"Rapat resmi partai Badan Pengurus Harian DPP dilaksanakan di tempat ini (Hotel Manhattan). Rapat ini atas pengetahuan Ketua Umum," ujar Benny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)
