medcom.id, Jakarta: Politikus Partai Golkar Indra Jaya Pilliang mengungkapkan, bahwa konflik membuat partai berlambang pohon beringin ini, seperti terombang-ambing dalam ombak yang besar. Menurut dia, terombang-ambingnya Golkar, dapat membuat Golkar terpecah-pecah dan melahirkan partai baru.
"Kalau Golkar tak bisa menyelesaikan konflik dualisme dalam tubuh sendiri, maka akan lahir partai baru. Hal ini karena di dalam partai ada beberapa kekuatan yang menggerakkan," ucap Indra Jaya Pilliang, dalam Diskusi Hasil Survei Nasional Cyrus Network di Resto D’Consulate, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014).
Ia melanjutkan, hal tersebut juga terjadi karena dalam tubuh Partai Golkar tak membangun kaderisasi yang baik. Sehingga Golkar tak bisa melahirkan tokoh-tokoh muda yang berani dan kuat menghadapi calon kepala daerah dari partai-partai yang lain.
"Selama lima tahun, Golkar tak bisa lahirkan tokoh seperti Ganjar Pranowo, Ahok, Ridwan Kamil dan sebagainya. Semua tokoh yang muncul untuk bertarung memimpin daerah itu orang senior, hampir seluruh sudut tak melahirkan kader-kader muda," paparnya.
Sebelumnya diketahui hingga saat ini Golkar masih terbelah. Baik kubu Aburizal Bakrie maupun rivalnya Agung Laksono belum mau bersatu, keukeuh dengan pendiriannya masing-masing.
Kedua kubu tersebut masih masing telah mendaftarkan kepengurusannya ke Kementerian Hukum dan HAM. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) baru akan menetapkan kepengurusan Partai Golkar yang sah besok, Selasa 16 Desember, besok.
medcom.id, Jakarta: Politikus Partai Golkar Indra Jaya Pilliang mengungkapkan, bahwa konflik membuat partai berlambang pohon beringin ini, seperti terombang-ambing dalam ombak yang besar. Menurut dia, terombang-ambingnya Golkar, dapat membuat Golkar terpecah-pecah dan melahirkan partai baru.
"Kalau Golkar tak bisa menyelesaikan konflik dualisme dalam tubuh sendiri, maka akan lahir partai baru. Hal ini karena di dalam partai ada beberapa kekuatan yang menggerakkan," ucap Indra Jaya Pilliang, dalam Diskusi Hasil Survei Nasional Cyrus Network di Resto D’Consulate, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014).
Ia melanjutkan, hal tersebut juga terjadi karena dalam tubuh Partai Golkar tak membangun kaderisasi yang baik. Sehingga Golkar tak bisa melahirkan tokoh-tokoh muda yang berani dan kuat menghadapi calon kepala daerah dari partai-partai yang lain.
"Selama lima tahun, Golkar tak bisa lahirkan tokoh seperti Ganjar Pranowo, Ahok, Ridwan Kamil dan sebagainya. Semua tokoh yang muncul untuk bertarung memimpin daerah itu orang senior, hampir seluruh sudut tak melahirkan kader-kader muda," paparnya.
Sebelumnya diketahui hingga saat ini Golkar masih terbelah. Baik kubu Aburizal Bakrie maupun rivalnya Agung Laksono belum mau bersatu, keukeuh dengan pendiriannya masing-masing.
Kedua kubu tersebut masih masing telah mendaftarkan kepengurusannya ke Kementerian Hukum dan HAM. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) baru akan menetapkan kepengurusan Partai Golkar yang sah besok, Selasa 16 Desember, besok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
