Jakarta: Lembaga Survei Indo Barometer merilis jajak pendapat terkait dukungan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah selama pandemi covid-19. Sebanyak 83,1 persen dari 1.200 responden mendukung penerapan kebijakan kenormalan baru atau new normal.
"Masyarakat lebih memilih mendukung penerapan new normal dengan memperhatikan protokol kesehatan," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indo Barometer, Leonard SB melalui keterangan tertulis, Senin, 27 Juli 2020.
Leonard menyebut hanya 11,2 persen responden yang setuju pelanjutan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau lockdown. Sisanya 5,7 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Baca: Publik Ingin Bekerja di Tengah Pandemi
Menurut dia, masyarakat siap menghadapi kebiasaan baru mengingat dampak yang ditimbulkan selama penerapan PSBB. Sehingga, pemerintah tak perlu ragu mendorong adaptasi kebiasaan baru dan memulihkan perekonomian.
Apalagi, kata dia, sejumlah negara telah mengalami resesi akibat pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut. Masyarakat, takut akan bayang-bayang resesi.
“Penerapan new normal dan protokol kebiasaan baru bisa mencegah Indonesia jatuh ke jurang resesi serupa,” pungkas Leonard.
Survei Indo Barometer dilakukan pada 11-20 Juli 2020 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Responden dipilih acak dari survei sebelumnya pada 2019. Margin of error survei sebesar 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Jakarta: Lembaga Survei Indo Barometer merilis jajak pendapat terkait dukungan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah selama pandemi covid-19. Sebanyak 83,1 persen dari 1.200 responden mendukung penerapan kebijakan kenormalan baru atau new normal.
"Masyarakat lebih memilih mendukung penerapan new normal dengan memperhatikan protokol kesehatan," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indo Barometer, Leonard SB melalui keterangan tertulis, Senin, 27 Juli 2020.
Leonard menyebut hanya 11,2 persen responden yang setuju pelanjutan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau
lockdown. Sisanya 5,7 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Baca: Publik Ingin Bekerja di Tengah Pandemi
Menurut dia, masyarakat siap menghadapi kebiasaan baru mengingat dampak yang ditimbulkan selama penerapan PSBB. Sehingga, pemerintah tak perlu ragu mendorong adaptasi kebiasaan baru dan memulihkan perekonomian.
Apalagi, kata dia, sejumlah negara telah mengalami resesi akibat pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut. Masyarakat, takut akan bayang-bayang resesi.
“Penerapan new normal dan protokol kebiasaan baru bisa mencegah Indonesia jatuh ke jurang resesi serupa,” pungkas Leonard.
Survei Indo Barometer dilakukan pada 11-20 Juli 2020 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Responden dipilih acak dari survei sebelumnya pada 2019.
Margin of error survei sebesar 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
