medcom.id, Malang: Komite IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) menilai pemerintahan Jokowi-JK terlalu optimistis mematok pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen. Hal ini terlihat dari rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 yang nilainya naik menjadi Rp2.121,3 triliun.
Pemerintah terkesan tidak mempertimbangkan kondisi ekonomi dunia yang sedang bergejolak. Indonesia juga tidak bisa mengelak dari dampak ekonomi tersebut.
"DPD sudah memberikan pokok pemikirannya di RAPBN 2016, dimana yang diajukan terlalu optimistis anggaran di tengah perkonomian dunia yang tidak menentu saat ini," tegas Ketua Komite IV DPD Ajiep Padindang dalam acara press gathering DPD RI, Malang, Jawa Timur, Jumat (4/9/2015).
Dia berharap pemerintah segera mengkaji ulang rancangan kebijakan makro dan fiskal negara. Komite yang mengkhususkan diri untuk membahas perekonomian dan pedagangan memandang bahwa pertumbuhan 5-5,5 persen sebagai angka yang wajar dan dapat dicapai.
"Pemerintah 5-6 persen, dan hal itu sangat tidak mungkin tercapai. Meskipun belum rumusan final di komite apalagi DPD, tetapi kami sudah rapat dan konsultasi dengan tim ahli," terang dia.
medcom.id, Malang: Komite IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) menilai pemerintahan Jokowi-JK terlalu optimistis mematok pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen. Hal ini terlihat dari rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 yang nilainya naik menjadi Rp2.121,3 triliun.
Pemerintah terkesan tidak mempertimbangkan kondisi ekonomi dunia yang sedang bergejolak. Indonesia juga tidak bisa mengelak dari dampak ekonomi tersebut.
"DPD sudah memberikan pokok pemikirannya di RAPBN 2016, dimana yang diajukan terlalu optimistis anggaran di tengah perkonomian dunia yang tidak menentu saat ini," tegas Ketua Komite IV DPD Ajiep Padindang dalam acara press gathering DPD RI, Malang, Jawa Timur, Jumat (4/9/2015).
Dia berharap pemerintah segera mengkaji ulang rancangan kebijakan makro dan fiskal negara. Komite yang mengkhususkan diri untuk membahas perekonomian dan pedagangan memandang bahwa pertumbuhan 5-5,5 persen sebagai angka yang wajar dan dapat dicapai.
"Pemerintah 5-6 persen, dan hal itu sangat tidak mungkin tercapai. Meskipun belum rumusan final di komite apalagi DPD, tetapi kami sudah rapat dan konsultasi dengan tim ahli," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)
