medcom.id, Jakarta: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly absen dalam pembahasan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat (Ormas). Alasannya karena Yasonna tengah dinas ke luar negeri.
"Beliau ke Swiss sejak Sabtu minggu lalu, siang ini baru pulang," kata pelaksana tugas Kepala Biro Humas Kemenkumham M. Ferdinand saat dihubungi Metrotvnews.com, Jumat 6 September 2017.
Dia tak menyebutkan untuk keperluan apa Yasonna ke luar negeri. Yang jelas, kepergiannya telah diketahui dan diizinkan oleh Presiden Joko Widodo.
Ferdinand menampik jika ketidakhadrian Menteri Yasonna dianggap tak serius dalam membahas Perppu Ormas. "Saya kira enggak gitulah. Tidak ada niatan untuk tak serius terhadap Perppu ini," imbuh Ferdinand.
Ketika DPR membutuhkan kehadirannya dalam pembahasan Perppu Ormas, Ferdinand memastikam Yasonna akan datang memenuhi undangan. Hal ini mengingat regulasi tersebut memiliki kaitan erat dengan jabatan Yasonna.
"Pasti hadir, tidak mungkin tidak. Apalagi Bapak (Yasonna) itu menkumham, berkaitan dengan domain Bapak," pungkas dia.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo juga berhalangan hadir saat pembahasan Perppu Ormas. Dia telah menyampaikan permintaan maaf resmi ke Komisi II.
Tjahjo menampik tuduhan tak serius membahas Perppu Ormas. Menurut dia, ketidakhadirannya lantaran ada undangan dari MPR di waktu yang sama.
Ia diundang sebagai pembicara simposium di MPR. Tjahjo beralasan perlu hadir karena menteri lain yang diundang tidak memenuhi undangan simposium.
"Hanya saya yang konfirmasi bisa hadir, kesediaan saya hadir sudah jauh hari dan sebelum terima undangan Komisi II DPR," pungkas dia.
medcom.id, Jakarta: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly absen dalam pembahasan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat (Ormas). Alasannya karena Yasonna tengah dinas ke luar negeri.
"Beliau ke Swiss sejak Sabtu minggu lalu, siang ini baru pulang," kata pelaksana tugas Kepala Biro Humas Kemenkumham M. Ferdinand saat dihubungi
Metrotvnews.com, Jumat 6 September 2017.
Dia tak menyebutkan untuk keperluan apa Yasonna ke luar negeri. Yang jelas, kepergiannya telah diketahui dan diizinkan oleh Presiden Joko Widodo.
Ferdinand menampik jika ketidakhadrian Menteri Yasonna dianggap tak serius dalam membahas Perppu Ormas. "Saya kira enggak gitulah. Tidak ada niatan untuk tak serius terhadap Perppu ini," imbuh Ferdinand.
Ketika DPR membutuhkan kehadirannya dalam pembahasan Perppu Ormas, Ferdinand memastikam Yasonna akan datang memenuhi undangan. Hal ini mengingat regulasi tersebut memiliki kaitan erat dengan jabatan Yasonna.
"Pasti hadir, tidak mungkin tidak. Apalagi Bapak (Yasonna) itu menkumham, berkaitan dengan domain Bapak," pungkas dia.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo juga berhalangan hadir saat pembahasan Perppu Ormas. Dia telah menyampaikan permintaan maaf resmi ke Komisi II.
Tjahjo menampik tuduhan tak serius membahas Perppu Ormas. Menurut dia, ketidakhadirannya lantaran ada undangan dari MPR di waktu yang sama.
Ia diundang sebagai pembicara simposium di MPR. Tjahjo beralasan perlu hadir karena menteri lain yang diundang tidak memenuhi undangan simposium.
"Hanya saya yang konfirmasi bisa hadir, kesediaan saya hadir sudah jauh hari dan sebelum terima undangan Komisi II DPR," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
