medcom.id, Manado: Tidak berhasil menjadi Wapres RI dalam Pilpres 2014 lalu rupanya bukan alasan kuat untuk mengganti Hatta Rajasa sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). Ketua DPD PAN Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan mengatakan, kegagalan itu justru menjadi kesempatan Hatta untuk lebih konsentrasi membesarkan PAN di Pemilu 2019 mendatang.
"Nah, sekarang Bang Hatta sudah tidak menjabat menteri, dengan begitu dapat berkonsentrasi penuh untuk PAN ke depannya," ujar Ketua DPD PAN Kab Balangan, Kalimantan Selatan, Erli Satriana dalam surat elektronik, Minggu (8/2/2015).
Selama periode pertama kepemimpinannya di PAN, Hatta Rajasa merangkap jabatan itu dengan tugas sebagai Menteri Sekretaris Negara dalam kabinet SBY-Boediono. Meski merangkap tugas, perolehan suara pada Pemilu 2014 meningkat dan jajaran internal PAN semakin solid.
Kini, dengan tidak lagi terlibat dalam pemerintahan dan parlemen RI, Erli mengatakan Hatta Rajasa akan lebih berkonsentrasi kepada tugas partai. Agenda kerja strategis dan perbaikan partai yang belum optimal bisa dikerjakan dengan lebih baik lagi.
"Ketua umum mendatang harus konsentrasi total dengan tugas partai," tegasnya.
Menurutnya, wacana regenerasi kepemimpinan yang dimunculkan Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais tidak keliru. Hanya saja saat ini situasinya berbeda. Pasalnya, kini yang lebih mendesak bukan mengganti pucuk pimpinan melainkan optimalisasi kinerja partai.
"Kalau alasannya sekedar tradisi satu periode, rasanya tidak perlu dipaksakan regenerasi," imbuh wanita paruh baya ini.
Menurut jadwal, Kongres Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) akan digelar di Bali pada 28 Februari 2015. Ketua MPR Zulkifli Hasan yang didukung Amien Rais muncul sebagai penantang Hatta Rajasa untuk memimpin kepengurusan PAN periode 2015-2020.
medcom.id, Manado: Tidak berhasil menjadi Wapres RI dalam Pilpres 2014 lalu rupanya bukan alasan kuat untuk mengganti Hatta Rajasa sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). Ketua DPD PAN Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan mengatakan, kegagalan itu justru menjadi kesempatan Hatta untuk lebih konsentrasi membesarkan PAN di Pemilu 2019 mendatang.
"Nah, sekarang Bang Hatta sudah tidak menjabat menteri, dengan begitu dapat berkonsentrasi penuh untuk PAN ke depannya," ujar Ketua DPD PAN Kab Balangan, Kalimantan Selatan, Erli Satriana dalam surat elektronik, Minggu (8/2/2015).
Selama periode pertama kepemimpinannya di PAN, Hatta Rajasa merangkap jabatan itu dengan tugas sebagai Menteri Sekretaris Negara dalam kabinet SBY-Boediono. Meski merangkap tugas, perolehan suara pada Pemilu 2014 meningkat dan jajaran internal PAN semakin solid.
Kini, dengan tidak lagi terlibat dalam pemerintahan dan parlemen RI, Erli mengatakan Hatta Rajasa akan lebih berkonsentrasi kepada tugas partai. Agenda kerja strategis dan perbaikan partai yang belum optimal bisa dikerjakan dengan lebih baik lagi.
"Ketua umum mendatang harus konsentrasi total dengan tugas partai," tegasnya.
Menurutnya, wacana regenerasi kepemimpinan yang dimunculkan Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais tidak keliru. Hanya saja saat ini situasinya berbeda. Pasalnya, kini yang lebih mendesak bukan mengganti pucuk pimpinan melainkan optimalisasi kinerja partai.
"Kalau alasannya sekedar tradisi satu periode, rasanya tidak perlu dipaksakan regenerasi," imbuh wanita paruh baya ini.
Menurut jadwal, Kongres Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) akan digelar di Bali pada 28 Februari 2015. Ketua MPR Zulkifli Hasan yang didukung Amien Rais muncul sebagai penantang Hatta Rajasa untuk memimpin kepengurusan PAN periode 2015-2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)
