Pendamping Moeldoko Masih Buram

Jakarta: Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui kandidat wakil kepala staf presiden. Posisi tersebut bakal mendampingi Moeldoko selaku kepala staf presiden. "Saya tadi juga ditanya Pak Luhut (Menko Maritim dan Investasi) tapi saya bilang belum tahu," kata Ngabalin usai menghadiri open house di rumah Luhut, Jalan Widya Chandra V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 25 Desember 2019. Ngabalin menjelaskan wakil kepala staf presiden akan membantu Moeldoko memberikan arahan kepada lima deputi dibawahinya. Apalagi, Moeldoko sibuk mendampingi Presiden Joko Widodo dalam berbagai urusan negara. "Kerja di KSP itu banyak dan besar. Kasihan Pak Moeldoko sendiri. Jadi harus di-back up wakil kepala staf," ujar Ngabalin. Menurut dia, posisi wakil tidak akan memboroskan anggaran. Wakil kepala staf presiden diyakini hanya bekerja normal di kantor mengatur kebijakan pemerintahan. "Karena saya tahu bahwa wakil kepala staf pasti kerjanya luar biasa karena beliau akan sehari-hari ada di kantor. Kemudian merepresentasikan diri dari seluruh kebijakan-kebijakan atas hasil rapat, sidang kabinet, kemudian rapat terbatas dan lain-lain. Jadi normal saja," ujar dia. Ngabalin berharap pengisi wakil kepala staf presiden berkompetensi, punya kemampuan manajemen organisasi, dan loyalitas tinggi. Loyalitas dinilai penting karena sebagai unit kerja presiden. "Hebat, pintar berpengalaman tapi kalau tidak loyal, enggak penting. Jadi dia harus punya ilmu dan pengalaman kompetensi bagus dan loyalitas dijamin. Karena kita back up kerja Presiden, hidup, mati untuk kepentingan bangsa dan negara," tegas dia.