Jakarta: Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai penyelenggaraan musyawarah nasional (munas) tak perlu dipercepat. Munas seharusnya diselenggarakan sesuai jadwal.
"Sesuai jadwal saja, kan Desember. Sekarang terlalu pagi. Kan kita konstitusi partai jelas dan mekanismenya jelas, berbagai munas diselenggarakan bulan Desember," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 24 Juni 2019.
Menteri Perindustrian itu ogah mengomentari kemungkinan dirinya bersaing dengan Bambang Soesatyo dalam bursa pemilihan calon ketum baru. Bamsoet sudah mendapat dukungan dari sejumlah senior Golkar.
Menurut Airlangga, persaingan calon ketum bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Apalagi, pemilihan dilakukan secara terbuka.
"Ya, namanya pemilihan terbuka. Tentu senior masih solid," ujarnya.
Baca: Yorrys Sebut Airlangga Mencoreng Wajah Golkar
Airlangga juga menolak tudingan politikus senior Golkar Yorrys Raweyai. Yorrys menyebut Airlangga gagal memimpin Golkar dan menyebabkan penurunan perolehan kursi di parlemen.
Yorrys menyebut Airlangga tak maksimal memimpin partai berlambang beringin itu. Konsentrasi Airlangga disebut terpecah karena menjabat sebagai Menteri Perindustrian.
"Itu sudah selesai," singkat Airlangga.
Sejumlah kader muda Golkar yang tergabung dalam Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG), meminta agar partainya mempercepat Munas. Kendati, sesuai hasil Munaslub 2017, forum Munas baru digelar pada Desember 2019.
DPP Partai Golkar tak mempermasalahkan desakan percepatan munas itu. Desakan itu dianggap sebagai aspirasi kader muda partai. Namun, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengingatkan para kader tentang aturan yang telah disepakati bersama. Ia meminta para kader untuk bersabar.
Jakarta: Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai penyelenggaraan musyawarah nasional (munas) tak perlu dipercepat. Munas seharusnya diselenggarakan sesuai jadwal.
"Sesuai jadwal saja, kan Desember. Sekarang terlalu pagi. Kan kita konstitusi partai jelas dan mekanismenya jelas, berbagai munas diselenggarakan bulan Desember," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 24 Juni 2019.
Menteri Perindustrian itu ogah mengomentari kemungkinan dirinya bersaing dengan Bambang Soesatyo dalam bursa pemilihan calon ketum baru. Bamsoet sudah mendapat dukungan dari sejumlah senior Golkar.
Menurut Airlangga, persaingan calon ketum bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Apalagi, pemilihan dilakukan secara terbuka.
"Ya, namanya pemilihan terbuka. Tentu senior masih solid," ujarnya.
Baca: Yorrys Sebut Airlangga Mencoreng Wajah Golkar
Airlangga juga menolak tudingan politikus senior Golkar Yorrys Raweyai. Yorrys menyebut Airlangga gagal memimpin Golkar dan menyebabkan penurunan perolehan kursi di parlemen.
Yorrys menyebut Airlangga tak maksimal memimpin partai berlambang beringin itu. Konsentrasi Airlangga disebut terpecah karena menjabat sebagai Menteri Perindustrian.
"Itu sudah selesai," singkat Airlangga.
Sejumlah kader muda Golkar yang tergabung dalam Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG), meminta agar partainya mempercepat Munas. Kendati, sesuai hasil Munaslub 2017, forum Munas baru digelar pada Desember 2019.
DPP Partai Golkar tak mempermasalahkan desakan percepatan munas itu. Desakan itu dianggap sebagai aspirasi kader muda partai. Namun, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengingatkan para kader tentang aturan yang telah disepakati bersama. Ia meminta para kader untuk bersabar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)
