medcom.id, Jakarta: Partai Hanura tak ingin melepas Wiranto, Ketua Umum partai yang kini ditunjuk menjadi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Wiranto cukup menunjuk pelaksana tugas untuk menjalankan tugas dirinya di partai.
"Tidak harus mundur. Kami pun tidak ingin beliau mundur atau melepaskan jabatan sebagai ketum. Tapi, dimungkinkan untuk non-aktif, kemudian mengangkat pelaksana tugas," jelas Ketua DPP Partai Hanura Syarifuddin Sudding di Kantor DPP Partai Hanura, Jalan Tanjung Karang, Jakarta Pusat, Jumat (29/7/2016).
Sudding juga memastikan Hanura tidak akan melangsungkan agenda Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk memilih Ketua Umum baru. "Tidak ada Munas, hanya posisi non-aktif sementara waktu," ujar Sudding.
Menurut Sudding, pengurus partai ingin Wiranto tetap memberikan perhatian terhadap Hanura. Ia yakin, Wiranto mampu menjalankan peran sebagai Menkopolhukam tanpa mengabaikan partai.
"Saya kira akselerasi akan tetap terbangun, terjaga baik, karena pelaksana tugas harian pun akan selalu koordinasi dengan pak Wiranto dalam hal keputusan-keputusan yang sifatnya strategi," kata Sudding.
Chaerudin Ismail resmi menggantikan peran Wiranto memimpin Partai Hanura. Chaerudin menjabat sebagai pelaksana harian selama Wiranto menjalankan tugas sebagai Menko Polhukam. Keputusan itu diambil melalui rapat pleno yang berlangsung pukul 15.00-16.00 WIB di kantor DPP Partai Hanura, Jalan Tanjung Karang, Jakarta Pusat.
"Dari mulai ketok palu tadi, saya sudah tidak aktif lagi dalam kegiatan-kegiatan parpol. Sehingga, tugas-tugas yang harus dilaksanakan sebagai Ketum di parpol akan dijabat pejabat senior di partai ini, yakni Jenderal Polisi Purnawirawan Chaerudin Ismail, kader Hanura sejak partai didirikan," kata Wiranto di lokasi.
(Baca: Chaerudin Ismail Resmi Pimpin Partai Hanura)
medcom.id, Jakarta: Partai Hanura tak ingin melepas Wiranto, Ketua Umum partai yang kini ditunjuk menjadi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Wiranto cukup menunjuk pelaksana tugas untuk menjalankan tugas dirinya di partai.
"Tidak harus mundur. Kami pun tidak ingin beliau mundur atau melepaskan jabatan sebagai ketum. Tapi, dimungkinkan untuk non-aktif, kemudian mengangkat pelaksana tugas," jelas Ketua DPP Partai Hanura Syarifuddin Sudding di Kantor DPP Partai Hanura, Jalan Tanjung Karang, Jakarta Pusat, Jumat (29/7/2016).
Sudding juga memastikan Hanura tidak akan melangsungkan agenda Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk memilih Ketua Umum baru. "Tidak ada Munas, hanya posisi non-aktif sementara waktu," ujar Sudding.
Menurut Sudding, pengurus partai ingin Wiranto tetap memberikan perhatian terhadap Hanura. Ia yakin, Wiranto mampu menjalankan peran sebagai Menkopolhukam tanpa mengabaikan partai.
"Saya kira akselerasi akan tetap terbangun, terjaga baik, karena pelaksana tugas harian pun akan selalu koordinasi dengan pak Wiranto dalam hal keputusan-keputusan yang sifatnya strategi," kata Sudding.
Chaerudin Ismail resmi menggantikan peran Wiranto memimpin Partai Hanura. Chaerudin menjabat sebagai pelaksana harian selama Wiranto menjalankan tugas sebagai Menko Polhukam. Keputusan itu diambil melalui rapat pleno yang berlangsung pukul 15.00-16.00 WIB di kantor DPP Partai Hanura, Jalan Tanjung Karang, Jakarta Pusat.
"Dari mulai ketok palu tadi, saya sudah tidak aktif lagi dalam kegiatan-kegiatan parpol. Sehingga, tugas-tugas yang harus dilaksanakan sebagai Ketum di parpol akan dijabat pejabat senior di partai ini, yakni Jenderal Polisi Purnawirawan Chaerudin Ismail, kader Hanura sejak partai didirikan," kata Wiranto di lokasi.
(Baca: Chaerudin Ismail Resmi Pimpin Partai Hanura) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NIN)
