Jakarta: Petugas diminta terus waspada meski kabar bom yang beredar hanya berita bohong atau hoaks. Kelengahan petugas bisa dimanfaatkan pelaku teror.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Oesman Sapta Odang meminta petugas mewaspadai ancaman bom di objek vital seperti pesawat terbang.
"Memang bercanda. Tapi bisa saja beneran. Kesadaran masyarakat dituntut jangan memberikan warning yang mengakibatkan kecurigaan," kata OSO di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Mei 2018.
OSO mengapresiasi kesigapan aparat menanggapi ancaman. Namun, kasus lelucan bom si pesawat jangan dibesar-besarkan hingga menimbulkan ketakutan masyarakat. Hal itu dapat memberi ruang eksistensi kelompok teror.
"Pihak keamanan sudah bekerja keras, namun jangan dibesar-besarkan supaya radikal tidak makin membesar," ujarnya.
Baca: Sejumlah Penumpang Lion Air Terluka Akibat Gurauan Bom
Meski hanya sekedar lelucon, OSO meminta pelaku candaan bom ditindak tegas. Ini menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tak main-main dengan ancaman bom.
"Saya serahkan ke penegak hukum, karena sudah diatur oleh undang-undang supaya tidak terulang kembali," katanya.
Sebelumnya maskapai Lion Air JT687 dengan rute Bandara International Supadio-Soekarno Hatta tertunda keberangkatannya. Pesawat yang harusnya berangkat pukul 18.20 WIB harus tertunda karena ulah penumpang.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, di dalam pesawat tersebut ada penumpang yang bergurau membawa bom dan membuka paksa dua jendela darurat di bagian kanan.
"Dalam penerbangan tersebut, ada seorang penumpang yang bergurau membawa bom. Namun, ini tidak serta merta dijadikan alasan untuk membuka jendela darurat," kata Danang.
(Nena Tanda)
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/8Ky7jQXb" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Petugas diminta terus waspada meski kabar bom yang beredar hanya berita bohong atau hoaks. Kelengahan petugas bisa dimanfaatkan pelaku teror.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Oesman Sapta Odang meminta petugas mewaspadai ancaman bom di objek vital seperti pesawat terbang.
"Memang bercanda. Tapi bisa saja beneran. Kesadaran masyarakat dituntut jangan memberikan
warning yang mengakibatkan kecurigaan," kata OSO di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Mei 2018.
OSO mengapresiasi kesigapan aparat menanggapi ancaman. Namun, kasus lelucan bom si pesawat jangan dibesar-besarkan hingga menimbulkan ketakutan masyarakat. Hal itu dapat memberi ruang eksistensi kelompok teror.
"Pihak keamanan sudah bekerja keras, namun jangan dibesar-besarkan supaya radikal tidak makin membesar," ujarnya.
Baca: Sejumlah Penumpang Lion Air Terluka Akibat Gurauan Bom
Meski hanya sekedar lelucon, OSO meminta pelaku candaan bom ditindak tegas. Ini menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tak main-main dengan ancaman bom.
"Saya serahkan ke penegak hukum, karena sudah diatur oleh undang-undang supaya tidak terulang kembali," katanya.
Sebelumnya maskapai Lion Air JT687 dengan rute Bandara International Supadio-Soekarno Hatta tertunda keberangkatannya. Pesawat yang harusnya berangkat pukul 18.20 WIB harus tertunda karena ulah penumpang.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, di dalam pesawat tersebut ada penumpang yang bergurau membawa bom dan membuka paksa dua jendela darurat di bagian kanan.
"Dalam penerbangan tersebut, ada seorang penumpang yang bergurau membawa bom. Namun, ini tidak serta merta dijadikan alasan untuk membuka jendela darurat," kata Danang.
(Nena Tanda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)
