medcom.id, Jakarta: Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono, memuji pidato Presiden Joko Widodo. Agung mengaku memahami harapan Jokowi.
"Saya kira tadi soal ketatanegaraan yang imbauan dan harapannya terhadap kalangan dunia politik. Saya kira sudah jelas pesannya supaya bersama-sama kerja keras, apalagi pesan di akhir tadi itu. Ayo kerja. Mari hentikanlah pertikaian," ujar Agung di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Agung mengatakan, semangat pidato Jokowi hari ini adalah meredakan ketegangan politik. Dia sepakat dengan Jokowi bahwa semua pihak harus menyingkirkan ego dan fokus membangun politik sehat demi bangsa.
Presiden Jokowi juga banyak membahas beberapa konflik di daerah. Misalnya, di Tolikara, Papua. Permasalahan ras dan agama yang banyak menciptakan gejolak serta pesan untuk bersatu merupakan bentuk harapan presiden kepada seluruh lembaga dan masyarakat.
"Dan saya kira itu pesan penting dari Presiden," kata dia.
Terkait pernyataan Jokowi soal netralitas pemerintah dalam konflik partai politik, Agung pun sepakat. Dia menilai sejauh ini tak ada intervensi atau keterlibatan pemerintah dalam konflik internal partai politik.
Agung juga menyinggung reshuffle kabinet yang menurut Jokowi perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemerintah. Soal itu, Agung berharap publik sabar menunggu dan tidak terlalu cepat berpikir negatif dan pesimistis.
"Ya, kita beri waktu dululah. Ini kan baru, utamanya kan memperbaiki indeks ekonomi, soal ekspor kemudian pertumbuhan ekonominya. Itu semua akan kita lihat dalam waktu dekat. Jangan belum apa-apa sudah dianggap ada persoalan-persoalan," terang mantan Ketua DPR.
"Apa pun yang dilakukan oleh dia adalah untuk menjawab keinginan masyarakat untuk memperbaiki kepercayaan. Sudah dilakukan, ya kita hargai," pungkas Agung.
medcom.id, Jakarta: Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono, memuji pidato Presiden Joko Widodo. Agung mengaku memahami harapan Jokowi.
"Saya kira tadi soal ketatanegaraan yang imbauan dan harapannya terhadap kalangan dunia politik. Saya kira sudah jelas pesannya supaya bersama-sama kerja keras, apalagi pesan di akhir tadi itu. Ayo kerja. Mari hentikanlah pertikaian," ujar Agung di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Agung mengatakan, semangat pidato Jokowi hari ini adalah meredakan ketegangan politik. Dia sepakat dengan Jokowi bahwa semua pihak harus menyingkirkan ego dan fokus membangun politik sehat demi bangsa.
Presiden Jokowi juga banyak membahas beberapa konflik di daerah. Misalnya, di Tolikara, Papua. Permasalahan ras dan agama yang banyak menciptakan gejolak serta pesan untuk bersatu merupakan bentuk harapan presiden kepada seluruh lembaga dan masyarakat.
"Dan saya kira itu pesan penting dari Presiden," kata dia.
Terkait pernyataan Jokowi soal netralitas pemerintah dalam konflik partai politik, Agung pun sepakat. Dia menilai sejauh ini tak ada intervensi atau keterlibatan pemerintah dalam konflik internal partai politik.
Agung juga menyinggung reshuffle kabinet yang menurut Jokowi perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemerintah. Soal itu, Agung berharap publik sabar menunggu dan tidak terlalu cepat berpikir negatif dan pesimistis.
"Ya, kita beri waktu dululah. Ini kan baru, utamanya kan memperbaiki indeks ekonomi, soal ekspor kemudian pertumbuhan ekonominya. Itu semua akan kita lihat dalam waktu dekat. Jangan belum apa-apa sudah dianggap ada persoalan-persoalan," terang mantan Ketua DPR.
"Apa pun yang dilakukan oleh dia adalah untuk menjawab keinginan masyarakat untuk memperbaiki kepercayaan. Sudah dilakukan, ya kita hargai," pungkas Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
