medcom.id, Jakarta: Hakim Sudrajat Dimyati kembali diminta klarifikasi terkait 'insiden toilet' pada Uji Kelayakan dan Kepatutan (fit and proper test) calon hakim agung di Komisi III DPR RI. Ia disebut-sebut 'melobi' Bendahara Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Bachrudin Nasori di toilet pada fit and proper test tahun lalu di DPR.
Sudrajat mengemukakan, insiden yang terjadi setahun lalu itu membuktikan dirinya bersih dari tuduhan melobi elit politik dalam proses seleksi. Ia mengatakan telah menjalani proses pemeriksaan oleh tiga institusi untuk mengungkap insiden tersebut. Ia juga direkomendasikan untuk melaporkan pemberitaan yang disampaikan salah satu media masa terkait isu lobi politik ke kepolisian.
"Saya sudah diperiksa tiga institusi, Mahkamah Agung saya dinyatakan clear dan disarankan untuk melapor ke polisi atas pencemaran nama baik. Kemudian diperiksa oleh Komisi Yudisial juga clear enggak ada masalah dan ketiga oleh Badan Kehormatan yang dipimpin oleh Bapak Trimedya," kata Sudrajat di ruang rapat Komisi III DPR RI, Komplek Parlemen Senayan Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2014).
Ia merasa meski sudah mendapatkan pemulihan nama baik dari Komisi Yudisial, namun insiden tersebut terus mengikutinya hingga saat ini. "Dari 3 institusi menyatakan clear dan tidak kenal (Bachrodin Nasori) dan tidak tahu sama sekali. Insiden toilet itu masih terus saya rasakan meskipun sudah di reabilitasi oleh KY," katanya.
"Saya disarankan melapor tapi saya pikir tidak ada gunanya. Saya hanya berikan selamat kepada teman-teman yang terpilih, seandainya menuntut juga tidak merubah keadaan," tambah Sudrajat pada tim seleksi.
medcom.id, Jakarta: Hakim Sudrajat Dimyati kembali diminta klarifikasi terkait 'insiden toilet' pada Uji Kelayakan dan Kepatutan (
fit and proper test) calon hakim agung di Komisi III DPR RI. Ia disebut-sebut 'melobi' Bendahara Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Bachrudin Nasori di toilet pada fit and proper test tahun lalu di DPR.
Sudrajat mengemukakan, insiden yang terjadi setahun lalu itu membuktikan dirinya bersih dari tuduhan melobi elit politik dalam proses seleksi. Ia mengatakan telah menjalani proses pemeriksaan oleh tiga institusi untuk mengungkap insiden tersebut. Ia juga direkomendasikan untuk melaporkan pemberitaan yang disampaikan salah satu media masa terkait isu lobi politik ke kepolisian.
"Saya sudah diperiksa tiga institusi, Mahkamah Agung saya dinyatakan
clear dan disarankan untuk melapor ke polisi atas pencemaran nama baik. Kemudian diperiksa oleh Komisi Yudisial juga
clear enggak ada masalah dan ketiga oleh Badan Kehormatan yang dipimpin oleh Bapak Trimedya," kata Sudrajat di ruang rapat Komisi III DPR RI, Komplek Parlemen Senayan Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2014).
Ia merasa meski sudah mendapatkan pemulihan nama baik dari Komisi Yudisial, namun insiden tersebut terus mengikutinya hingga saat ini. "Dari 3 institusi menyatakan clear dan tidak kenal (Bachrodin Nasori) dan tidak tahu sama sekali. Insiden toilet itu masih terus saya rasakan meskipun sudah di reabilitasi oleh KY," katanya.
"Saya disarankan melapor tapi saya pikir tidak ada gunanya. Saya hanya berikan selamat kepada teman-teman yang terpilih, seandainya menuntut juga tidak merubah keadaan," tambah Sudrajat pada tim seleksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
