Jakarta: Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menyebut dirinya belum dipecat dari Partai Gerindra. Taufik masih tercatat sebagai kader partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu.
"Orang sampai sekarang saya belum dipecat, ya enggak keluar lah (dari Partai Gerindra)," ujar Taufik saat dikonfirmasi, Kamis, 21 Juli 2022.
Taufik menegaskan nasibnya berada di tangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Selama Menteri Pertahanan itu tidak mengeluarkan keputusan, Taufik tetap di Partai Gerindra.
Isu mundurnya Taufik dari Partai Gerindra mencuat saat Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra memutusakan memecat Taufik. Namun, Taufik menegaskan MKP tidak memiliki kewenangan untuk mengeluarkannya.
"Badan itu (MKP) fungsinya mengusulkan," jelas Taufik.
MKP Gerindra merekomendasikan pemecatan M Taufik pada Selasa, 7 Juni 2022. Ada sejumlah 'dosa' yang membuat Ketua DPD Gerindra Jakarta itu didepak dari partai.
Pertama, Taufik dinilai gagal mengawal pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Perolehan suara Prabowo-Sandiaga di Jakarta dianggap minim.
"Saat Pilpres 2019 itu di DKI (Prabowo-Sandi) kalah," ungkap Wakil Ketua MKP Wihadi Wiyanto di Kantor DPP Gerindra di Ragunan, Jakarta, Selasa, 7 Juni 2022.
Kedua, DPD Gerindra Jakarta tak pernah memiliki kantor tetap selama Taufik menjabat sebagai Ketua DPD. Hal itu dinilai sebagai sebuah aib bagi Gerindra yang merupakan salah satu partai besar di Indonesia.
Permasalahan korupsi juga menjadi salah satu hal yang disoroti Gerindra. Taufik dinilai terlibat sejumlah dugaan kasus korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Jakarta: Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menyebut dirinya belum dipecat dari Partai Gerindra. Taufik masih tercatat sebagai kader partai yang dipimpin
Prabowo Subianto itu.
"Orang sampai sekarang saya belum dipecat, ya enggak keluar lah (dari
Partai Gerindra)," ujar Taufik saat dikonfirmasi, Kamis, 21 Juli 2022.
Taufik menegaskan nasibnya berada di tangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Selama Menteri Pertahanan itu tidak mengeluarkan keputusan, Taufik tetap di Partai Gerindra.
Isu mundurnya Taufik dari Partai Gerindra mencuat saat Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra memutusakan
memecat Taufik. Namun, Taufik menegaskan MKP tidak memiliki kewenangan untuk mengeluarkannya.
"Badan itu (MKP) fungsinya mengusulkan," jelas Taufik.
MKP Gerindra merekomendasikan pemecatan M Taufik pada Selasa, 7 Juni 2022. Ada sejumlah 'dosa' yang membuat Ketua DPD Gerindra Jakarta itu didepak dari partai.
Pertama, Taufik dinilai gagal mengawal pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Perolehan suara Prabowo-Sandiaga di Jakarta dianggap minim.
"Saat Pilpres 2019 itu di DKI (Prabowo-Sandi) kalah," ungkap Wakil Ketua MKP Wihadi Wiyanto di Kantor DPP Gerindra di Ragunan, Jakarta, Selasa, 7 Juni 2022.
Kedua, DPD Gerindra Jakarta tak pernah memiliki kantor tetap selama Taufik menjabat sebagai Ketua DPD. Hal itu dinilai sebagai sebuah aib bagi Gerindra yang merupakan salah satu partai besar di Indonesia.
Permasalahan korupsi juga menjadi salah satu hal yang disoroti Gerindra. Taufik dinilai terlibat sejumlah dugaan kasus korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
