medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo berjanji akan memutuskan penyelesaian polemik Kapolri pekan ini. Mengingat pekan ini hanya menyisakan dua hari kerja, desakan kepada Jokowi untuk memenuhi janjinya semakin menguat.
Apalagi Kompolnas sudah menyerahkan enam nama calon Kapolri baru untuk menggantikan Komjen Budi Gunawan.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan sudah saatnya presiden memutuskan soal pelantikan Budi.
"Presiden tinggal memutuskan apakah akan terus melantik atau ada alternatif lain. Kalau ada alternatif lain, itu seperti apa?" kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Fadli mengatakan dirinya hanya bisa memegang janji Jokowi soal penyelesaian kasus yang dinilai sudah berkepanjangan ini.
"Sekarang bagaimana presiden menyelesaikannya," tegas Fadli.
Fadli engga mengomentari soal nama-nama yang diajukan Kompolnas, termasuk dua nama tambahan, yakni Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Suhardi Alius dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar. Ia juga tak mau menilai siapa yang lebih berpeluang menjadi Kapolri.
"Ya kan waktu itu memang sudah ada enam nama yang diusulkan Kompolnas, dua nama itu kan masuk daftar. (Soal peluang) saya tidak mau berkomentar kalau itu," tambahnya.
Seperti diketahui, Komjen Budi Gunawan adalah calon tunggal Kapolri. Dia ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jenderal Sutarman. Namun secara mengejutkan sehari sebelum menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPR, KPK menetapkannya sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi.
Namun DPR tetap menggelar uji kelayakan dan kepatutan. Budi bahkan dianggap layak dan patut menjadi Kapolri meski berstatus tersangka. DPR kemudian menyerahkan pelantikan Budi Gunawan ke Presiden Jokowi.
Dan Presiden memutuskan untuk menunda pelantikan Budi meski sudah memberhentikan Sutarman. Hingga kini belum ada putusan terkait nasib pelantikan Budi Gunawan.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo berjanji akan memutuskan penyelesaian polemik Kapolri pekan ini. Mengingat pekan ini hanya menyisakan dua hari kerja, desakan kepada Jokowi untuk memenuhi janjinya semakin menguat.
Apalagi Kompolnas sudah menyerahkan enam nama calon Kapolri baru untuk menggantikan Komjen Budi Gunawan.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan sudah saatnya presiden memutuskan soal pelantikan Budi.
"Presiden tinggal memutuskan apakah akan terus melantik atau ada alternatif lain. Kalau ada alternatif lain, itu seperti apa?" kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Fadli mengatakan dirinya hanya bisa memegang janji Jokowi soal penyelesaian kasus yang dinilai sudah berkepanjangan ini.
"Sekarang bagaimana presiden menyelesaikannya," tegas Fadli.
Fadli engga mengomentari soal nama-nama yang diajukan Kompolnas, termasuk dua nama tambahan, yakni Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Suhardi Alius dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar. Ia juga tak mau menilai siapa yang lebih berpeluang menjadi Kapolri.
"Ya kan waktu itu memang sudah ada enam nama yang diusulkan Kompolnas, dua nama itu kan masuk daftar. (Soal peluang) saya tidak mau berkomentar kalau itu," tambahnya.
Seperti diketahui, Komjen Budi Gunawan adalah calon tunggal Kapolri. Dia ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jenderal Sutarman. Namun secara mengejutkan sehari sebelum menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPR, KPK menetapkannya sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi.
Namun DPR tetap menggelar uji kelayakan dan kepatutan. Budi bahkan dianggap layak dan patut menjadi Kapolri meski berstatus tersangka. DPR kemudian menyerahkan pelantikan Budi Gunawan ke Presiden Jokowi.
Dan Presiden memutuskan untuk menunda pelantikan Budi meski sudah memberhentikan Sutarman. Hingga kini belum ada putusan terkait nasib pelantikan Budi Gunawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
