medcom.id, Jakarta: Wanda Hamidah mengaku tidak ingin terus dirundung rasa sedih usai dipecat oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Ia kini justru bersemangat hendak melawan elite yang semena-mena terhadap demokrasi.
"Saya lebih fokus dan mengajak semua untuk bergabung melawan elite jahat yang berupaya merampas suara rakyat karena itu adalah amanat nasional dan cita-cita reformasi," ujar Wanda dalam konferensi pers di Restoran Daoen Sirih, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2014).
Wanda menambahkan, sejatinya dirinya telah melawan praktik oligarki di dalam partai politik terus-menerus. Karena itu bertolak belakang dengan cita-cita perjuang reformasi. "Harus dilawan oligarki politik di parpol. Yang memasung demokrasi," ujarnya.
Mantan model itu mengaku lebih memilih untuk fokus membela suara rakyat. Aktivis 98 itu bahkan mengaku berencana bergabung dengan kelompok mahasiswa, yakni Kelompok Studi Trisakti.
Wanda telah resmi dikeluarkan dari keanggotaan PAN. Ia menerima surat pemecatan ini pada Jumat (12/9/2014). Surat bernomor PAN/A/KPTS/KU-SJ/061/VII/2014 itu ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan Sekretaris Jenderal Taufik Kurniawan pada 30 Agustus lalu.
Pasalnya, ia lebih memilih mendukung Presiden Terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) ketimbang Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang menjadi wakil presiden dengan Prabowo Subianto
Ia menilai Jokowi-JK sebagai tokoh yang reformis, sedangkan pasangan lain cenderung kurang bersih dari dugaan pelanggaran HAM dan Orde Baru. "Sedihnya, reformasi ini sudah dari 1998 kita perjuangkan. Dan sejarah kembali terulang sekarang. Elite mau kembali ke jaman (Orba) tersebut!" tuturnya.
medcom.id, Jakarta: Wanda Hamidah mengaku tidak ingin terus dirundung rasa sedih usai dipecat oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Ia kini justru bersemangat hendak melawan elite yang semena-mena terhadap demokrasi.
"Saya lebih fokus dan mengajak semua untuk bergabung melawan elite jahat yang berupaya merampas suara rakyat karena itu adalah amanat nasional dan cita-cita reformasi," ujar Wanda dalam konferensi pers di Restoran Daoen Sirih, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2014).
Wanda menambahkan, sejatinya dirinya telah melawan praktik oligarki di dalam partai politik terus-menerus. Karena itu bertolak belakang dengan cita-cita perjuang reformasi. "Harus dilawan oligarki politik di parpol. Yang memasung demokrasi," ujarnya.
Mantan model itu mengaku lebih memilih untuk fokus membela suara rakyat. Aktivis 98 itu bahkan mengaku berencana bergabung dengan kelompok mahasiswa, yakni Kelompok Studi Trisakti.
Wanda telah resmi dikeluarkan dari keanggotaan PAN. Ia menerima surat pemecatan ini pada Jumat (12/9/2014). Surat bernomor PAN/A/KPTS/KU-SJ/061/VII/2014 itu ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan Sekretaris Jenderal Taufik Kurniawan pada 30 Agustus lalu.
Pasalnya, ia lebih memilih mendukung Presiden Terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) ketimbang Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang menjadi wakil presiden dengan Prabowo Subianto
Ia menilai Jokowi-JK sebagai tokoh yang reformis, sedangkan pasangan lain cenderung kurang bersih dari dugaan pelanggaran HAM dan Orde Baru. "Sedihnya, reformasi ini sudah dari 1998 kita perjuangkan. Dan sejarah kembali terulang sekarang. Elite mau kembali ke jaman (Orba) tersebut!" tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(PRI)
